DPP Golkar Tandingan Muncul Jika Ical Pakai Cara KMP di DPR Pertahankan Ketum
Agun Gunandjar |
Oleh kelompok Ical ini, Munas pun direncanakan untuk dipercepat menjadi 27 November 2014, meskipun sebelumnya pihak Ical juga yang ngotot untuk menggelar Munas pada 2015.
Dengan berbagai cara untuk melarang para pengurus DPD Partai Golkar untuk bertemu calon ketua umum lainnya, Ical disebut-sebut sedang berupaya membuat Munas agar memilih Ical secara aklamasi.
Hal ini membuat kemarahan besar sejumlah politisi Golkar, terutama sosok yang disebut-sebut bakal maju sebagai calon ketua umum menggantikan Ical. Sebut saja, Agun Gunandjar Sudarsa yang mengancam akan membuat DPP tandingan jika Ical memaksakan diri dengan meniru langkah Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR.
"Pokoknya kalau DPP Golkar pakai cara seperti KMP di DPR, saya akan buat DPP tandingan!" tegas Agun di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/11).
Selain Agun, lima tokoh lainnya yang datang ke DPP Golkar hari ini untuk bertemu Ketua Dewan Pertimbangan DPP Golkar Akbar Tandjung adalah Hajriyanto Tohari, Ridwan Mukti, Melchias Marcus Mekeng, Zainuddin Amali, dan Airlangga Hartanto. "Tim Enam" ini menyebut diri sebagai suatu gerakan regenerasi di tubuh Partai Golkar.
Agun menegaskan, tidak ingin ada manipulasi politik menjelang pelaksanaan Munas. Bahkan Agun melihat pola yang dilakukan Ical dengan membentuk Rapimnas sebelum Munas, mirip seperti rapat pimpinan DPR sebelum pemilihan alat kelengkapan dewan.
Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
"Dalam Rapimnas yang akan membahas garis besar materi Munas dapat menggiring opini sehingga Munas mengambil keputusan secara aklamasi," katanya.
Diapun mengingatkan, kalau Golkar tidak dikelola secara demokratis maka akan pecah. "Kita lihat Hanura, NasDem, dan Gerindra itu terbentuk kan gara-gara pengelolaan partai Golkar yang tidak demokratis," begitu Agun.
Tanpa segan-segan, Agun pun menyebut Ical tidak punya prestasi selama memimpin Partai Golkar, sehingga menurutnya tidak pantas untuk mencalonkan diri kembali.
"Ical tidak ada prestasinya. Kami bukan bermaksud menjegal Ical karena sesama mencalonkan diri, tapi memang harus ada indikatornya mengapa mencalonkan diri," katanya. (jo-2)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: