Buku Catatan Tim Penjelajah Kutub Selatan Robert Scott Ditemukan

Buku catatan milik George Murray Levick.
JAKARTA, JO- Sebuah buku catatan dari ekspedisi yang dipimpin penjelajah Inggris, Robert F Scott, yang usianya ratusan tahun, ditemukan di dalam lapisan es di dekat sebuah pondok di Antartika, menurut laporan Antarctic Heritage Trust of New Zealand.

Seperti dilansir techtimes.com, hari ini, buku catatan itu adalah milik anggota ekspedisi bernama George Murray Levick, yang bertindak sebagai ahli bedah, fotografer, dan ahli zoologi pada ekspedisi Terra Nova tahun 1910-1913, ekspedisi yang merenggut nyawa Scott dan empat anggota tim ekspedisisnya ketika cuaca buruk menghadang mereka setelah berhasil mencapai Kutub Selatan.

Lecick berada di ekspedisi ini untuk mendukung Scott, dan buku catatan ini berisi catatan pensilnya dengan rincian lengkap tanggal, subyek dan detail foto yang diambil tahun 1911 di sekitar Cape Adare.

Tim ekspedisi ini menghabiskan musim panas 1911-1912 di Cape Adare untuk melakukan penelitian ilmiah, dan berhasil untuk bertahan hidup musim dingin tahun 1912 di dalam sebuah gua salju, setelah bongkahan es menghalangi kapal eksepedisi menjemput mereka.

Mereka bertahan hidup dengan berburu satwa liar termasuk anjing laut dan penguin.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tim konservasi menemukan buku catatan Levick di luar pondok ekspedisi tahun 1911, saat salju mencair untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad.

"Ini merupakan penemuan yang mendebarkan. Catatan ini merupakan bagian yang hilang dari catatan ekspedisi resmi," kata Nigel Watson, Direktur Eksekutif Antartika Heritage Trust.

"Setelah menghabiskan tujuh tahun menyelamatkan bangunan maupun koleksi ekspedisi terakhir Scott, kami sangat senang untuk tetap mencari artefak baru."

Meskipun tulisan dan catatan Levick ini tetap terbaca, buku catatan ini telah ada selama 100 tahun terbungkus dalam es, sehingga mereka perlu membuat salinan digital dari semua halaman sebelum menjahit notebook kembali bersama-sama.

"Buku catatan ini dengan hati-hati akan diperbaiki dan dibawa kembali ke Cape Evans di mana Antartika Heritage Trust mempertahankan 11.000 artefak dari ekspedisi."

Penjelajalah terkenal, yang dikenal julukan "Scott dari Antartika" bersama empat anggota ekspedisinya mencapai Kutub Selatan pada 17 Januari 1912, setelah melakukan perjalanan lebih dari dua bulan, hanya untuk membuktikan mereka telah dikalahkan penjelajah dari Norwegia, Roald Amundsen yang ternyata telah lebih dulu mencapai Kutub Selatan. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.