Latihan Pembebasan Sandera, Panglima TNI Tegaskan TNI Ingin Kawal Pilpres dengan Aman

Suasana latihan pembebasan sandera (basra) di Mabes TNI Cilangkap, hari ini. (foto:puspen tni)
JAKARTA, JO- TNI ingin mengawal Pilpres 2014 dengan aman dan TNI tidak main-main guna mengamankan demi terciptanya rasa aman untuk masyarakat, bangsa dan negara. Agar tidak berspekulasi, TNI telah menghitung segala risiko ancaman dan setiap ancaman akan berhadapan dengan polisi dan TNI.

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko pada saat menyaksikan Latihan Pembebasan Sandera (Basra)Penanggulangan Teroris (Gultor) Pasukan Khusus TNI tahun 2014 di Guest House Mabes TNI AD yang berada di dalam lingkungan Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (18/7).

Kesiapan TNI ini adalah kesiapan dalam posisi yang tertinggi dan hasil dari latihan selama ini sebagai bentuk tanggung jawab TNI kepada masyarakat Indonesia.

“Dalam menghadapi situasi politik saat ini saya instruksikan agar pasukan TNI selalu siap,” ujar Panglima TNI.

Sementara itu, tujuan latihanini untuk menunjukkan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi segala kemungkinan bentuk ancaman dan gangguan pada Pilpres 2014 dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di seluruh wilayah NKRI serta untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Panglima TNI juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia agar tenang.

Adapun sasaran latihan adalah para prajurit Pasukan Khusus TNI memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam melaksanakan tehnik Mobilisasi Udara (Mobud) dengan baik. Dengan latihan ini para prajurit TNI memiliki kecepatan bergerak mulai dari pemuatan heli, pemindahan udara, keluar dari heli dan dilanjutkan aksi di daerah sasaran.

Selain itu, juga untuk melatih kecepatan bergerak prajurit secara professional, gesit, lincah dan penuh dengan kewaspadaan.

Skenario latihan diawali dengan formasi arrow tail terbang dari Lanud Halim PK menuju daerah sasaran Guest House Mabes TNI AD Cilangkap dengan ketinggian 1000 feet. Setelah diatas area Guest House, satu Super Puma dan dua Bell 412berputar yang selanjutnya memasuki sasaran (Spot) untuk persiapan melaksanakan Rappeling And Fastrope.

Selanjutnya satu BELL 412 TNI AD berputar dan menunggu penjemputan kemudian MI-17 terbang ke atas untuk melaksanakan pelolosan ke daerah yang aman. Kemudian tim keduadengan menggunakan 6 Helikopter melaksanakanmanuver Super Puma dan bell rappeling dan fastrope on spot (tim keamanan dan eksekutor).

Diakhir kegiatan Komandan Latihan (Danlat) Mayjen TNI Fransens G Siahaan yang kesehariannya menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad menyampaikan bahwa latihan ini melibatkan 52 personel (terdiri dari Kostrad, Kopassus TNI AD, Marinir TNI AL dan Paskhas TNI AU) dan 10 pesawat Helikopter (terdiri dari 2Heli Bell 412 TNI AL, 2 pesawat Heli Bell 412 TNI AD, 2 pesawat Heli Super Puma Nas 332 TNI AUdan 4 pesawat MI-17 TNI AD). (jo-17)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.