Israel Sebarkan Leaflet, Warga Gaza Utara Pilih Bertahan

Selebaran yang disebarkan militer Israel
JAKARTA, JO- Pasukan Israel menyebarkan leaflets di wilayah Gaza Utara, Minggu (13/7), untuk memperingatkan penduduk untuk keluar dari sana untuk mencegah serangan udara Israel.

Korban meninggal dunia meningkat hingga mencapai jumlah 160 orang dalam beberapa hari terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sementara lebih dari 1.100 orang luka-luka.

Sekitar 70 persen dari korban serangan Israel diketahui adalah warga sipil, dan 30 persen diantaranya adalah anak-anak, kata Chris Gunness, juru bicara United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) for Palestine Refugees.

Israel mengatakan, pihaknya melakukan perlindungan warga mereka dari serangan ratusan roket yang diluncurkan para militan dari Gaza ke wilayah Israel.

"Pasukan Pertahanan Israel bermaksud untuk menyerang teroris dan infrastruktur mereka," tulis selebaran itu.

"Israel akan menyerang dan akan terus menyerang setiap wilayah dimana roket diluncurkan."

Meski begitu, sejumlah warga Gaza menegaskan tidak akan meninggalkan wilayah itu. "Kami tidak akan meninggalkan wilayah ini... kemana kami mau pergi?" kata Ramez Al-Madhoun, yang tinggal di sebuah bangunan bersama 20 orang lainnya di Beit Lahya.

Dia menyebut, bangunan tempat dia tinggal memiliki tujuh orang dewasa, sedangkan sisanya adalah anak-anak.

Lebih dari 800 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel dalam seminggu terakhir, menurut militer Israel. Dari jumlah itu, sekitar 150 rokt telah dicegat Iron Dome.

Masih menurut Israel, pasukannya telah menyerang 1.320 target yang mereka sebut sebagai target teror di Jalur Gaza, termasuk 735 peluncur roket tersembunyi.

Pihak Hamas sendiri mengatakan penembakan roket ini sebagai upaya membela diri. "Bagaimana dengan hak Palestina untuk melindungi diri sendiri?" kata Juru Bicara Hamas Osama Hamdan.

"Solusi internasional telah meminta Israel untuk pergi tapi mereka tidak menaatinya," sambung Hamdan.

Lebih dari 3.000 warga Palestina mengungsi dan ratusan ribu telah menderita akibat rusaknya berbagai infrastruktur publik seperti infrastruktur air bersih, kata UNRWA for Palestine Refugee.

Sedikitnya 28 orang anak Palestina tewas dalam pertempuran baru-baru ini, dan sejumlah anak lainnya mengalami gangguan mental, kata Catherine Weibel, kepala komunikasi United Nations Children's Fund. (jo-4)

Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.