TNI Latgab 2014: Danguspurlaarmabar Pimpin Operasi Amfibi

Danguspurlaarmabar Laksma TNI Didik Setiyono selaku Panglima Kogasgabfib menyampaikan taklimat melalui broadcasting ke seluruh unsur Kogasgabfib di KRI Teluk Banten-516. (foto:dispenarmabar)
JAKARTA, JO- Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) Laksamana Pertama TNI Didik Setiyono selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib) memimpin Operasi Amfibi di pantai Tanjung Jangkar, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Operasi Amfibi tersebut dalam rangka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014, dengan disimulasikan bahwa daerah Asembagus, Situbondo, Jawa Timur telah dikuasai oleh musuh. Untuk merebut kembali daerah yang dikuasai musuh, TNI pun mengerahkan kapal-kapal perang beserta divisi Marinir untuk melakukan operasi amfibi.

Dua hari sebelumnya unsur-unsur KRI yang tergabung di bawah kendali operasi Kogasgabfib antara lain KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Penyu-513, KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591 yang mengangkut kendaraan tempur (Ranpur) dan pasukan Marinir, berangkat dari pangkalan Surabaya untuk melaksanakan lintas Laut (Linla) menuju daerah sasaran.

Setelah sampai di daerah sasaran seluruh unsur KRI melaksanakan lego jangkar dalam rangka persiapan tahapan serbuan. Selanjutnya Ranpur melakukan pemanasan untuk memastikan kondisi teknis siap untuk melaksanakan pendaratan. Setelah mendapatkan kepastian daerah pantai pendaratan aman dari Tim Kopaska TNI AL dan Taifib Marinir yang sebelumnya diturunkan ke pantai sasaran untuk membersihkan ranjau dan pengintaian, tepat pukul 04.30 WIB hari Rabu dinihari Panglima Kogasgabfib yang berada di kapal markas KRI Teluk Banten-516 menyampaikan taklimat melalui broadcasting ke seluruh unsur-unsur Kogasgabfib.

“Pada hari ini, tanggal 4 Juni 2014, kita semua mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk melaksanakan tugas negara, di mana musuh sudah menduduki sebagian wilayah negara tercinta ini, yang berarti mereka telah melecehkan, menginjak-injak harga diri, kewibawaan dan martabat bangsa indonesia, oleh karena itu rebut kembali wilayah negara kita yang telah dikuasai musuh. Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, saya perintahkan daratkan pasukan pendarat, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita semua,” ucap Panglima Kogasgabfib.

Selanjutnya Ranpur yang terdiri dari berbagai jenis Tank Amfibi, di antaranya seperti BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota), BTR-50 (Browne Transporter), PT-76 (Plavayushchiy Tank), LVT-7 (Landing Vehicle Track) dan Kendaran Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa) K-61 serta Roket Multilaras RM 70 Grad secara bergelombang melaksanakan debarkasi dari unsur-unsur KRI dan meluncur menuju pantai untuk melakukan Operasi Amfibi berupa serbuan dan pendaratan amfibi.

Dalam operasi pendaratan tersebut, pasukan Marinir dipimpin langsung oleh Komandan Pasukan Pendarat (Danpasrat) Brigjen TNI Mar Siswoyo yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Pasukan Marinir 1 Surabaya. (jo-17)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.