Direktur BNPB yang Luka Parah Tabrakan Kereta Api Belum Tahu Suaminya Meninggal

Ilustrasi
JAKARTA, JO- Tetty Saragih, 51, isteri Japendi Purba, 57, yang mengalami kecelakaan ditabrak kereta api di perlintasan Jalan Adiministrasi Negara, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) hari ini adalah salah seorang direktur di Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB).

Dalam kecelakaan itu, Tetty mengalami luka parah, sementara suaminya, Japen Purba, 57, tewas setelah mobil Kijang Innova warga hitam nopol B1795 RFJ ditabrak kereta yang melaju kencang dari arah Stasiun Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar).

"Tetty adalah salah seorang direktur di BNPB yaitu Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik; sementara suaminya juga PNS tapi di Lembaga Administrasi Negara," kata sumber JakartaObserver.com, sore tadi.

Pasangan suami-isteri ini tinggal di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Jalan Api Unggun, No63, RT05/07, Jembatan Empat, Rawalumbu, Kota Bekasi.

"Ibu Tetty sudah sadarkan diri namun masih di ruang ICU di RS Mintohardjo, sementara suaminya yang meninggal dunia sudah dibawa dari RSCM ke rumahnya di Rawalumbu, Bekasi," katanya.

Namun begitu, Tetty masih belum diberitahu mengenai kondisi suaminya yang telah meninggal dunia itu. "Belum tahu, Ibu Tetty belum tahu, mungkin nanti keluarga akan memberitahu," sambungnya.

Menurut Kapolsek Tanah Abang AKBP Anom Setyadji pengemudi mobil Innova yang tidak lain adalah Japendi Purba tewas setelah terpental dari dalam kendaraannya. Namun begitu

"Pengemudi tewas terpental dari dalam mobil. Sementara satu penumpang berhasil selamat, tapi menderita luka berat," katanya.

Namun begitu, informasi yang dihimpun JakartaObserver.com, pengemudi mobil Kijang Innova ini saat mengalami nasib naas adalah Tetty bukan suaminya.

Anom menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, mobil Innova menerobos perlintasan kereta meski lampu dan alarm sudah berbunyi. "Palang pintu kereta memang tidak tertutup, tetapi tanda peringatan sudah berbunyi," terangnya.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, palang pintu kereta di lokasi sudah tidak berfungsi lebih dari tiga tahun. "Palang pintu itu bukan milik PT KAI, tapi hasil swadaya dari masyarakat setempat," ucapnya. (jo-4/jo-6)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.