Listrik Terlalu Sering Padam di Kemiri Muka Depok, Warga Kesal

Listrik padam terpaksa pakai lilin.
JAKARTA, JO- Terlalu seringnya listrik padam di Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Depok, membuat warga daerah ini protes keras kepada pihak PLN. Mereka menilai PLN Depok tidak pernah serius menanggapi keluhan warga dan meminta PLN Pusat untuk bertindak.

Menurut seorang warga, listrik padam minimal dua kali dalam seminggu, dalam jangka waktu yang cukup lama yakni 3-4 jam setiap kali padam. Anehnya, hal itu hanya dialami warga di Kampung Gedong, mulai Jalan Karet dan Jalan Mawar Ujung yang dilayani gardu tertentu.

"Kejadiannya berulang-ulang setiap dua kali dalam seminggu selalu padam. Ini sudah berlangsung sangat lama namun dibiarkan saja oleh PLN Depok," kata Johnny, 42, warga Kampung Gedong, kesal.

"Setiap kali ditanya katanya masalah gardu yang rusak. Tapi masak gardu saja tidak bisa diberesin dan membiarkan warga tersiksa. Lebih aneh lagi karena pembayaran listrik bukannya turun tapi malah naik karena tidak normalnya listrik," sambungnya.

Kejadian terakhir terjadi Kamis (22/5) malam mulai pukul 23.30 WIB, setelah ditelepon ke PLN, telepon justru tersambung ke PLN Distribusi Jabar dan Banten, dan dijawab mereka akan segera menghubungi PLN Depok. Listrik kemudian baru menyala 4 jam kemudian atau pada Jumat subuh.

"Ini memalukan. Urusan satu gardu saja tidak bisa dibenahi PLN, yang katanya sudah berubah. Ini sudah terjadi hampir setahun ini," kata Johnny.

Hal yang sama disampaikan H Jamal, pemilik warung di Kampung Gedong. "Warung terpaksa ditutup lebih cepat. Masih mending kalau padamnya jam 23.00 WIB, kalau jam 21.00 WIB ya kita makin makan hati, tutup warung dan tidur, seperti di dusun-dusun. Yang lebih bikin nyesak, tetangga yang tidak jauh dari kita listrinya menyala terang menderang, kita mati melulu," katanya.

Akibat terlalu seringnya listrik padam, daerah yang dekat dengan kampus Universitas Indonesia (UI) Depok ini, menjadi dirugikan. Masalahnya banyak pelajar maupun mahasiswa tidak bisa belajar dan mengerjakan tugas, begitu pun dengan para pekerja tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang akan dibawa ke kantor. (jo-11)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.