Jokowi dan Ahok
JAKARTA, JO- Angka statistik guru di Jakarta rupanya menyeramkan. Dua pertiga dari guru yang ada dinilai jeblok alias tidak berkualitas, sehingga Pemprov DKI Jakarta sedang berpikir untuk memecat mereka.

Angka itu disampaikan Wagub DKI Basuki T Purnama (Ahok) di Jakarta, Jumat (2/5), berdasarkan hasil uji kompetensi para guru yang pernah dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

"Dari uji kompetensi itu diketahui dua per tiga guru menghasilkan nilai di bawah 50 atau di bawah rata-rata. Ini kan gawat, kita mau pecat-pecatin," kata Ahok.

Upaya memecat itu, lanjut Ahok, agar kualitas guru di ibu kota meningkat. Ditambah lagi banyaknya persoalan yang disembunyikan oleh pihak sekolah seperti kerjasama antara pihak guru dengan komite sekolah.

"Kita mau perbaiki, Komite Sekolah sudah tahu kualitas gurunya kurang, justru urunan untuk membayar guru les buat mengajar. Malah yang guru aslinya tidak disuruh mengajar, itu yang banyak terjadi," ungkap Ahok.

Hanya saja, Ahok sadar langkah pecat-memecat itu belum bisa dilakukan saat ini, kecuali nanti jika Undang-Undang Aparatur Sipil Negara sudah disahkan. "Kita tinggal menunggu UU Aparatur Sipil Negara, begitu keluar, guru yang gak benar lebih baik kita pecat," demikian Ahok. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.