Di Jakbar, Veronika Basuki Purnama Serukan Cegah Kanker Rahim Sejak Dini

Veronika Basuki T Purnama dan Walikota Jakbar Anas Effendi
dalam kegiatan "Wanita Hebat Peduli Kesehatan"
di Kantor Walikota Jakbar, hari ini. (foto: leman)
JAKARTA,JO- Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Jakbar) mengadakan kegiatan Wanita Hebat Peduli Kesehatan yang bertema"Cegah dan deteksi kanker rahim,untuk hidup yang berkualitas", bertempat di ruang Serba Guna Ali Sadikin Kantor Walikota Jakbar, Jalan Kembangan Raya, Selasa (22/4).

Dalam acara itu hadir pula Ny Veronika Basuki T Purnama selaku ketua Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta, dan Walikota Jakbar Anas Effendi.

Dalam sambutannya, istri wakil gubernur DKI ini menjelaskan, kanker leher rahim (kanker cerviks) merukapan kanker yang tersering dijumpai pada perempuan di indonesia dengan angka kejadian hampir 27 persen. Namun demikian, 70 persen penderita datang memeriksa diri dalam kondisi stadium lanjut.

"Saat ini di Indonesia ditemukan 15.000 kasus baru per tahun dengan 8.000 kematian atau 40 - 45 kasus baru/hari dengan kasus kematian 20 - 25 kematian/hari sehingga dapat dikatakan 1 orang meninggal dunia setiap satu jam akibat penyakit kanker rahim," ucapnya di hadapan para peserta.

Veronika menambahkan, upaya sosialisasi dan penanganan penyakit kanker leher rahim telah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Namun lanjut wakil ketua PKK DKI ini tanpa adanya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan/deteksi secara dini maka upaya penanganan masalah kanker leher rahim belum dapat mencapai hasil maksimal.

Dalam rangka pencanangan faktor penyakit berhubungan badan,kata Veronika, wajib untuk memeriksakan kondisi,khususnya pada warga Jakbar memeriksakan secara dini kanker rahim penyebab kematian nomor 5.

Peningkatan dari tahun ke tahun hampir 27 persen diantara penyakit di Indonesia, sehingga sulit diobati hingga penyebab kematian dini. Karena keperdulian masyarakatnya kurang.

"Tolong dikasih tau teman atau kerabat agar periksa sejak dini. Penyakit menular maupun tidak menular kalau ibunya sakit siapa yang jaga,sementara bapaknya mencari nafkah di luar," kata Veronika.

Kesempatan telah diberikan oleh pemerintah yang mengusahakan pada warga untuk mendapatkan yang terbaik, dan mencegah lebih bagus. "Kalau kita tidak mau periksa dan akhirnya sakit dengan stadium terakhir.Kalau sudah stadium 3 atau 4,penyakit ini sudah sulit diobati."

Sementara itu, Walikota Jakbar H Anas Effendi mengatakan, di wilayah Jakbar upaya deteksi dini dengan IVA tes sampai tahun 2013 cakupan nasional sebesar 80 persen wanita usia subur (usia 30 - 50 ).

Walikota menambahkan, kelebihan dari pemeriksaan IVA test adalah test itu menggunakan teknik yang mudah,berbiaya rendah dan tingkat sensitivitas tinggi yang merupakan faktor faktor penting dalam menentukan daya guna suatu program penapisan di negara berkembang,seperti indonesia.

"Maka dari itu kita menghimbau kepada warga,agar melakukan pencegahan dini dan deteksi kanker leher rahim ke puskesmas terdekat," ujarnya. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.