Ilustrasi
JAKARTA, JO- Para peneliti menemukan bahwa depresi sangat terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung selain mempengaruhi seseorang secara emosional.


Dalam studi terbaru terungkap depresi menyebabkan risiko gagal jantung 40 persen lebih bagi rata-rata orang. Ini menjadi alasan untuk melakukan pengobatan lebih awal.

Penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Levanger di Norwegia, sebagaimana dikutip Philly.com, kemarin, menyebut para peneliti telah mempelajari sekitar 63.000 orang selama 11 tahun untuk mencari kaitan depresi dengan penyakit jantung. Monitoring yang dilakukan selama periode panjang itu menemukan hubungan yang kuat antara keduanya.

Studi ini menambahkan bahwa selama periode 11 tahun sebanyak 1.500 subyek mengalami gagal jantung. Studi ini juga mengatakan, orang-orang dengan depresi ringan juga menunjukkan risiko tapi dalam prosentase yang lebih kecil yakni tidak lebih dari 5 persen.

Lise Tuset Gustad, peneliti utama studi ini mengatakan, depresi bekerja mengaktifkan hormon stres. Bahkan ditemukan hormon stres menyebabkan peradangan dan plak yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.

Gustad menyebut, kemungkinan orang-orang yang mengalami depresi tidak mampu menjaga gaya hidup sehat. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.