Calo dan Preman Merajalela di Terminal Rawa Buaya, Penumpang Resah

Terminal Rawa Buaya
JAKARTA,JO- Calo dan preman berkeliaran di dalam Terminal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Keberadaan mereka sangat meresahkan calon penumpang.

Mereka umumnya bertato dan tidak mengenakan seragam PO bus bahkan tak segan-segan memaksa penumpang dengan menarik anggota tubuh dan tas calon penumpang untuk mengarahkan agar membeli tiket pada PO bus yang mereka tunjuk.

Fahmi, 26, warga Cengkareng bersama keluarganya mengeluhkan keberadaan calo dan preman ketika mereka hendak pulang kampung ke Tegal, Jawa Tengah. Namun saat baru turun di dalam terminal, dia langsung disatroni lima pria dewasa tanpa mengenakan seragam PO bus yang menawarkan untuk membeli tiket pada PO bus mereka.

“Baru saja turun dari motor calo liar dan preman langsung mengerumuni kita dan menarik barang-barang kita mengarahkan ke bus mereka agar saya membeli tiket pada PO bus yang mereka arahkan. Keluarga dan anak saya takut, dan menangis," keluhnya.

Walaupun keberadaan mereka sudah meresahkan tapi petugas berseragam Dinas Perhubungan itu di lokasi hanya melihat dan membiarkan begitu saja. “Saya jadi bingung kenapa pihak Sudin Perhubungan diam saja. Saya minta demi kenyamanan dan keamanan penumpang, para calo dan preman yang ada di dalam Terminal Rawa Buaya ini ditertibkan,”harap Fahmi.

Kasatpol PP Jakbar Kadiman Sitinjak menegaskan, pihaknya bersama petugas Sudin Perhubungan sudah pernah melakukan penertiban calo dan preman yang memang banyak mangkal di dalam terminal untuk mencari uang tambahan.

Jika keberadaan preman dan calo liar kembali meresahkan calon penumpang pihaknya berjanji dalam waktu dekat ini akan kembali melakukan razia para preman dan calo liar.

Kadiman menegaskan, terminal harus aman dan nyaman karena tempat umum. "Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan Sudin Perhubungan dan polisi untuk segera melakukan razia preman dan calo,” tegas Kadiman, Selasa(1/4).

Sementara itu, Plt Sudin Perhubungan Jakbar, Anton Parura saat konfirmasi tidak berada di kantornya. (jo-06)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.