28 Pekerja Outsourcing Periksa Darah, KPAI Desak JIS Periksa Kesehatan Seluruh Siswa

Jakarta International School
JAKARTA, JO- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pihak manajemen Jakarta International School (JIS), Jakarta Selatan (Jaksel) untuk memeriksakan kesehatan seluruh siswa yang bersekolah di TK sekolah itu, demi membuktikan tindakan kekerasan seksual tidak terjadi kepada anak lain.

Desakan itu disampaikan Sekjen KPAI Erlinda di Jakarta, Senin (21/4), antara lain dengan menyarankan agar anak-anak dites darahnya apakah ada juga yang tertular virus herpes sebagaimana dialami oleh anak AK, 5.

Hal itu disampaikan Erlinda karena dari kesaksian orang tua siswa lain anak mereka juga pernah bercerita mengalami kejadian yang serupa dengan AK, yaitu perilaku yang berubah dan merasa ketakutan.

"Dari kesaksian orang tua siswa lainnya ada juga yang mengatakan mengalami kejadian yang sama. Kami mendesak agar pihak sekolah memeriksakan kesehatan seluruh anak di TK," kata Erlinda.

Sementara itu secara terpisah, seluruh pekerja outsourcing di JIS memeriksakan kesehatannya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka diperiksa sekitar pukul 10.00 WIB di rumah sakit itu.

"Ada sekitar 28 pekerja outsourcing yang diperiksa atau diambil darahnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto

Rikwanto menuturkan, pemeriksaan itu sengaja dilakukan untuk menjawab kekhawatiran KPAI terkait adanya tersangka dalam kasus pelecehan seksual pada siswa TK di sekolah tersebut dan nantinya akan membantu penyidikan juga.

Secara terpisah, pihak JIS melalui Kepala Sekolah JIS Timothy Carr mengatakan telah berdiskusi dengan penyedia tenaga kerja kebersihan PT ISS Indonesia untuk meningkatkan standar perekrutan tenaga kerja ini di kemudian hari.(jo-5)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.