Proyek Paving Block dan Saluran Air di Kantor Walikota Jakbar Terus Disorot

Ketebalan pasir batu pemasangan paving block di kantor Walikota Jakbar.
JAKARTA,JO- Pekerjaan pembenahan paving blok di lingkungan halaman kantor Walikota Jakbar disoroti beberapa media cetak baru-baru ini. Masalah ketebalan batu pasir yang dipermasalahkan dinilai tidak masalah karena semua tergantung dari kondisi tanah.

Menurut Larto, Kepala Seksi Pengawasan Gedung Pemda di Jakarata Barat, ketebalan batu pasir yang digunakan itu sebenarnya relatif. Kecuali kalau pebuatan baru,tebalnya sekitar 10 sentimeter.

Lantai kerja dibuat tujuannya supaya rata dan rapi. "Kalau perapian, sebelumnya paving block harus dibongkar lalu diratakan pakai batu pasir, masalah ketebalannya itu relatif, ada tebalnya 5 sentimeter,melihat kondisi tanahnya," ujar Larto, di Jakarta, Jumat (20/12).

Kecuali pasang baru tebalnya rata-rata 10 sentimeter. "Pada intinya paving blok di buat rata,jadi bukan tergantung tebal batu pasirnya.Menurut lokasi yang dikerjakan," ucap Larto.

Pekerjaan saluran air yang belum tuntas hingga batas
 waktu 20 Desember 2013
Sebelumnya, sejumlah kalangan mempersoalkan pekerjaan pemasangan paving block di areal kantor walikota Jakbar yang dinilai asal-asalan. Dipersoalkan juga karena pemasangan paving block itu terlalu cepat karena baru dipasang baru setahun lalu tapi sudah dibongkar lagi, sehingga dinilai boros anggaran, padahal berbagai fasilitas lain di kantor Pemkot Jakbar ini sangat urgent memerlukan perbaikan, misalnya, fasilitas toilet yang rusak dan tidak berfungsi.

Selain itu, ada juga proyek perbaikan saluran di sekitar kantin, yang dinilai lambat dan membuat kumuh kantor walikota. Pekerjaan yang dilakukan CV Arsyep Karya ini hingga batas waktu yang ditentukan atau 20 Desember 2013 belum tuntas. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.