Pemasangan RFID Membuat Kecewa, di Sejumlah SPBU Malah Ricuh

Pemasangan RFID
JAKARTA, JO- Para pengemudi mobil yang antri untuk memasang Radio Frequency Identification (RFID) di sejumlah stasium pengisian bahan kabar umum (SPBU) mengaku kecewa karena pemasangan itu tidak mengedepankan persyaratan STNK dan KTP melainkan berdasarkan urutan siapa lebih dulu.

Pantauan di SPBU di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (3/11), antrian terlihat panjang untuk pemasangan RFID itu, namun tak berapa lama satu per satu pengendara mobil ini pergi meninggalkan SPBU 34-11403 ini.

“Saya kecewa karena pendaftarannya berdasarkan siapa yang lebih dulu,” kata Supardi, 43, saat ditemui di SPBU ini.
Apesnya, pengendara mobil yang telah melakukan pendaftaran sejak empat hari lalu hingga kini belum juga terpasang RFID.

Di lokasi yang berbeda yakni di SPBU Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakbar, ratusan kendaraan yang akan memasang RFID juga terlihat antri panjang.

Kendati demikian pihak SPBU ini enggan memberikan komentar, karena program pemasangan RFID ini merupakan program pemerintah untuk menekan subsidi anggaran pembelian premium.

Sementara di SPBU Jalan Panjang, Jakbar, situasi yang ricuh memaksa pihak SPBU untuk menghentikan pendaftaran pamasangan RFID.

Para pengendara mobil ini berharap jika penerapan RFID untuk membatasi pembelian bahan bakar minyak bersubidi maka pemerintah seharusnya tidak mempersulit mekanisme pemasangannya. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.