Aneh Tanggal Kekalahan Tokoh Betawi Dijadikan Tanggal Lahir Jakarta
![]() |
Ridwan Saidi |
Menurut budayawan Ridwan Saidi, tanggal 22 Juni 1527 bukan kelahiran Jakarta yang ketika itu bernama Sunda Kelapa. Tapi tanggal itu adalah penyerangan Fatahillah dari Cirebon kepada Wak Item yang merupakan tokoh Betawi sebenarnya. Fatahillah bukan orang Betawi.
"Jadi ini memang aneh, tanggal kekalahan dijadikan hari lahir. Fatahillah itu bukan orang Betawi," kata Ridwan Saidi.
Meski begitu, dia menduga pemilihan tanggal itu mungkin karena kemenangan Sudiro yang menjabat sebagai walikota pertama di Jakarta.
Sudiro menjabat walikota (sekarang: gubernur) untuk periode 1953-1960. Pria kelahiran Yogyakarta, 24 April 1911 ini mengeluarkan kebijakan pemecahan wilayah Jakarta menjadi tiga kabupaten yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Ia juga yang mengemukakan kebijakan pembentukan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Kampung (RK) yang kemudian menjadi Rukun Warga (RW).
KRONOLOGI JAKARTA
- Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran.
- 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956).
- 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia.
- 1 April 1905 berubah nama menjadi 'Gemeente Batavia'.
- 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
- 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi.
- September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
- 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan. Pre Federal berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
- 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj'a Jakarta.
- 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah Swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya.
- Tahun 1961 dengan PP No 2 tahun 1961 jo UU No 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
- 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
- Tahun1999, melalui UU No 34/1999 tentang pemerintah provinsi daerah khusus ibukota negara Republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan bukan pada wilayah kota, selain itu wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 6 ( 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif Kepulauan Reribu)
Sumber: http://www.jakarta.go.id
Seminar ini diadakan Yayasan Renaisance, Bamus Betawi, dan Dinas Pariwisata DKI di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta.
Hal senada disampaikan Yusmar Yusuf, yang adalah pakar budaya Melayu dari Universitas Negeri Riau. Menurutnya, dalam menentukan hari lahir sebuah kota biasanya didasarkan pada sejarah heroisme atau epik, bukan kelahanan.
Sementara sejarawan Asvi Wardam Adam meminta agar Pemprov DKI Jakarta mau mengubah tanggal lahir yang sudah dipakai setengah abad. "Itu tanggal yang salah," katanya.
Dalam sejarah Jakarta, seperti dikutip http://www.jakarta.go.id disebutkan: "Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta. Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia.
Sebuah keputusan bersejarah yang dicetuskan pada tahun 1928 yaitu itu Sumpah Pemuda berisi tiga buah butir pernyataan , yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan: Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diubah lagi menjadi Jakarta. " (jo-2)
Tidak ada komentar: