Ilustrasi
JAKARTA, JO- Kemendikbud melalui Kurikulum 2013 berencana meniadakan mata pelajaran bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD). Ada yang setuju dan ada yang tidak. Benarkah rencana itu hanya akan menegaskan bahasa Inggris akhirnya hanya untuk orang berduit?

Menurut seorang konsultan pendidikan yang berkantor di Jakarta Timur, Edu, rencana menghapus mata pelajaran bahasa Inggris akan menjadikan pendidikan Indonesia semakin tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Bahkan akan mempertajam perbedaan antara anak-anak orang berduit dengan yang tidak.

Alasannya, nanti yang mahir berbahasa Inggris hanya mereka yang mampu menyekolahkan anaknya di sekolah standar internasional atau yang memiliki english program, termasuk lembaga-lembaga kursus yang mahal.

"Pendidikan kita akan semakin terlihat pandang bulu, karena orang kaya saja yang mampu memberikan anaknya kemampuan bahasa Inggris. Di sekolah internasional biasanya anak-anak kelas 1 SD sudah fasih berbahasa Inggris karena sudah diajarkan sejak dini, dan diwajibkan berbahasa Inggris di rumah dan sekolah," kata Edu kepada Jakarta Observer, kemarin.

Dia mengaku sangat menentang penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris untuk siswa SD. Alasan ketakutan kehilangan identitas bangsa, menurut dia, terlalu berlebihan, sebab seharusnya justru kecerdasan termasuk kemampuan bahasa Inggris itu bisa memperkuat bangsa di masa depan.

"Saya malah berpendapat sebaliknya, semua sekolah harusnya meniru english program yang dimiliki sekolah-sekolah unggul termasuk sekolah-sekolah internasional, dan tidak lantas sekolah nasional kita dijauhi dari bahasa Inggris," sambung Edu.

Edu tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi di berbagai daerah, termasuk di daerah terpencil dengan kualitas pendidikan yang sangat rendah, antara lain karena kualitas guru rendah karena gaji yang sedikit, juga sarana belajar-mengajar yang sangat minim.

Dia memberikan contoh apa yang dilakukan mantan PM Malaysia Mahathir Muhammad. "Mahathir awalnya ragu untuk mewajibkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah, tetapi dia mengetahui bahwa bahasa Inggris adalah pintu ke gerbang ilmu pengetahuan. Sekolah-sekolah di Malaysia kebanyakan menerapkan english program ini makanya pendidikan Malaysia, tergolong lebih unggul beberapa tingkatan daripada Indonesia, meskipun dulu mereka belajar ke kita. Untuk saat ini, sudah selayaknya kita mempelajari sistem pendidikan Malaysia," katanya.

Dikatakan, penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris penting agar ke depan banyak anak-anak Indonesia bisa belajar dan bekerja di luar negeri, serta menghasilkan tenaga-tenaga profesional, bukan hanya mengirim pembantu yang selama ini terjadi. (riduan/jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.