Pasar Cengkareng Banyak Kosong, PKL Masih Menumpuk di Jalanan

Pasar Cengkareng
JAKARTA, JO- Ratusan pedagang kaki lima (PKL) masih memilih untuk berdagang di jalanan, di luar gedung Pasar Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), sehingga menimbulkan kemacetan, padahal gedung pasar ini baru direnovasi dan masih tersedia ratusan tempat yang masih kosong.

Pantauan di sepanjang Jalan Bangun Nusa RW02/01, Kelurahan Cengkareng Timur, Cengkareng, hari ini, para pedagang memanfaatkan badan jalan untuk menggelar dagangan mereka. Alasan mereka berjualan di dalam bangunan pasar kurang laku.

Gedung Pasar Cengkareng PD Pasar Jaya Jakarta Barat memiliki luas 8.270 meter persegi dengan bangunan seluas 5.830 meter persegi. Jumlah kios keseluruhan mencapai 632 kios.

Menurut Kepala Sub Seksi Keuangan PD Pasar Jaya Cengkareng Yoenoto, dari 632 kios ,masih ada sekitar 48 kios dan 125 los counter, ,jumlah seluruhnya yang kosong sebanyak 173 tempat.

"Kita sudah berulangkali himbau kepada PKL agar mereka masuk ke areal Pasar dan tidak gelar dagangannya di badan jalan lagi,” katanya di Jakarta, Selasa(3/9).

Dikatakan Yoenoto ,sebelumnya binaan mereka ada 150 PKL di dalam areal Pasar Jaya Cengkareng tapi sekarang sudah jadi 80 PKL. Alasan para PKL berjualan di bahu jalan karena lebih laku, menurut dia, bukan pembenaran, sehingga perlu ditindak terus,

“Kita sudah melakukan tindakan penertiban karena menurut saya PKL di jalanan tidak layak,” kata dia. “Termasuk soal harga, kalau jenis dagangan dan harganya sama dengan jenis danharga yang di dalam tentunya pembeli lebih memilih PKL di jalanan daripada di dalam gedung,” sambung dia.
.
Ditanya masalah pungutan liar (pungli) yang selama ini terjadi terhadap PKL , Yoenoto menampiknya. “Kutipan itu tidak ada, kecuali uang retribusi sekitar Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Lain halnya kalau pedagang yang memakai listrik,mereka sendiri yang patungan untuk tambahan bayar petugas harian lepas kebersihan,” katanya.

Dia berharap kepada PKL ekonomi lemah yang berada di luar gedung mau masuk ke dalam Pasar Jaya agar jalanan tidak terganggu,

Sementara itu ,Lurah Cengkareng Timur Agus Mulyadi menambahkan ,masalah PKL di Pasar Cengkareng secara bertahap sudah ditangani melalui imbauan dibantu oleh RT/RW setempat. “Kita sudah mengakomodir PKL melalui himbauan supaya tempat mereka gelar dagangannya jangan terlalu mengganggu ketertiban lalu lintas,” kata Agus.

PKL yang menggelar dagangannya mayoritas berdagang sayur ,mulainya pukul 10.00 malam hingga pukul 06.00 pagi. Tapi karena permintaan RT/RW,saat ini dagangan PKL ditutup sampai pukul 08.00 pagi.

Sedangkan untuk melakukan penertiban berupa "pembersihan" agar jalanan tidak digunakan oleh PKL , sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan instruksi dari walikota. Mungkin saja masih dianggap aman-aman saja karena jalanan saat ini terhitung lancar, tidak seperti dulu jalanan tidak dapat dilalui.

"Kami dengan pihak kecamatan dibantu oleh RT/RW, sama-sama bersinerji,agar jangan sampai mengganggu lalu-lintas. Setidaknya saat ini sudah berkurang dibanding kondisi sebelumnya," tandasnya. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.