Kohanudnas Butuh Tambahan Pesawat dan Radar untuk Mengawal Udara RI

Marsekal Pertama Novyan Samyoga saat jumpa pers.
JAKARTA, JO - Untuk mengantisipasi meningkatnya pelanggaran yang dilakukan pesawat musuh di tahun 2015, pasukan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) siap menghalau pesawat musuh yang akan masuk ke wilayah Indonesia dengan menggunakan pesawat tempur.

Panglima Kosekhanudnas I Marsekal Pertama Novyan Samyoga mengatakan Kohanudnas membutuhkan penambahan pesawat buru sergap lengkap dengan sistem persenjataannya untuk memastikan kedaulatan ruang udara nasional.

"Pangkalan TNI AU perlu tujuh pesawat skadron jet dan satu pesawat skadron prop sehingga dapat cepat menangkap pelaku pelanggaran wilayah udara nasional," kata Samyoga di Markas Komando Sektor I Kohanudnas di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (8/12).

Saat ini penanganan pelanggaran ruang udara nasional mengandalkan pesawat tempur Sukhoi. Jika jenis pesawat buru sergap kita punya, akan sangat membantu percepatan pengejaran pesawat asing yang melintas tanpa izin, bisa dibayangi untuk diusir atau diperintahkan untuk mendarat dan opsi terakhir jika melawan dilakukan sesuai prosedur untuk ditembak.

Kohanudnas membutuhkan banyak radar baru untuk memperketat pengawasan udara Indonesia. Radar memang tidak dapat dioperasikan selama 24 jam, tetapi cara kerja radar yang aktif 18 jam saling melengkapi dengan radar di sekitarnya. Sehingga wilayah udara Indonesia tetap terkontrol selama 24 jam.

"Seperti mobil, radar tidak mungkin dihidupkan terus. Ada waktu perawatan. Kalau hidup terus, pasti rusak," tegas Samyoga.

Kohunudnas melakukan pengawasan untuk mencegah masuknya pesawat gelap, baik sipil maupun militer, ke wilayah udara Indonesia dengan membuat sebuah backing sistem bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada Kementerian Perhubungan. Melalui sistem itu, radar militer dan sipil terintegrasi.

Rencananya Kohanudnas akan menempatkan radar baru di beberapa titik, antara lain di Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat; Tambolaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur dan Merauke, Papua. Kohanudnas menargetkan sistem radar nasional dapat beroperasi selama 24 jam pada tahun 2017. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.