Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Kapolda Metro Irjen Pol Tito Karnavian.
JAKARTA, JO - Polda Metro Jaya dalam operasi "Nila Jaya 2015" yang dilaksanakan 2 Agustus hingga 9 September 2015, berhasil menangkap sebanyak 23 tersangka kasus narkoba jaringan internasional.

Tiga orang warga negara Tiongkok, tiga orang warga negara Nigeria, dan 17 orang warga negara Indonesia, barang bukti yang diamankan 115 kg sabu dan 5.450 butir ecstasy.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan operasi penangkapan ini sudah berlangsung kurang lebih 20 hari. Menurutnya, barang bukti yang disita setara dengan Rp174.500.000.000.

"Jumlah itu dapat menyelamatan 574.000 anak bangsa," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, di Jakarta, Rabu (9/9).

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan keberhasilan penangkapan ini adalah wujud nyata komitmen kepolisian dalam memberantas narkoba.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

"Kita akan berantas tuntas sampai ke akar-akarnya. Tim dari kepolisian juga masih mengikuti kegiatan pengungkapan jaringan-jaringan narkoba. Ini wujud nyata semua yang kita lakukan terhadap kebijakan pemerintah. Bahwa negara dalam kondisi darurat narkoba dan harus kita berantas bersama-sama," jelas Budi Waseso.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto menjelaskan, dari 23 tersangka terdiri dari 17 perempuan, dan 6 laki-laki, dan barang bukti 115 Kg sabu dan 5.450 butir pil ekstasi itu merupakan hasil selundupan dari Guang Zhou. Barang haram tersebut diselundupkan dengan berbagai modus menggunakan jasa ekspedisi.

"Modusnya dimasukan ke dinding tas wanita, di hak sepatu wanita, piston, paralon plastik padat, tabung teko termos, accu kering, subwoofer dan speaker salon," jelas Eko.

Menurut Kombes Eko, barang bukti narkoba itu diselundupkan ke Jakarta melalui jalur laut dengan menggunakan sejumlah jasa ekspedisi. Para pelaku, biasanya menyelundupkan via jalur perairan tikus di Medan, Dumai dan Riau. (amin)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.