Iklan WIN-HT Jadi Cibiran, Pengamat: Ambil Jadi Pelajaran Berpolitik

Wiranto dan Hary Tanoe
JAKARTA, JO- Penanyangan iklan WIN-HT (Wiranto-Hary Tanoe) di televisi menjadi perbincangan karena terbukti tidak mampu mengangkat suara Partai Hanura pada Pemilu legislatif 2014, sekaligus berarti gagalnya pasangan ini diusung ke Pilpres 2014 pada 9 Juli nanti.

Menariknya, meskipun tidak sukses mengangkat suara partai ini, iklan ternyata masih saja tayang sampai hari ini. Sejumlah kalangan pun mempertanyakannya.

"Ya kalau sudah kalah ngapain sih iklannya masih ditayangkan terus, seakan-akan nggak terima gitu loh," ucap Parmin, salah seorang warga Jakarta, Sabtu (10/5).

Sementara itu, pengamat politik Amir Hamzah mengatakan, kekalahan Partai Hanura dalam pemilu kemarin merupakan sebagai pembelajaran yang perlu dipahami dalam politik.

"Saya kira itu tidak perlu dipermasalahkan. Karena hal ini jangan semata-mata dilihat dari ambisi politik yang bisa saja dikaitkan dengan pencapresan tapi juga perlu untuk dipahami sebagai bagian dari proses pembelajaran politik dan perluasan demokratisasi," katanya.

Amir juga sangat menyayangkan dalam perekrutan pasangan bagi setiap partai dilihat dari material bukan pada figure yang lebih dekat dengan masyarakat dan perlu perencanaan yang matang, apabila partai ingin mengusung capres dan cawapresnya.

"Itu merupakan masalah internal yang harus diselesaikan secara demokratis. Tapi bagi publik hal ini menjadi pembelajaran politik agar kita tidak gegabah merekrut orang untuk duduk di puncak struktur politik hanya karena pertimbangan yang materilistik dan kalkulatif," katanya.

Hal ini juga membuktikan, lanjut Amir, bahwa proses kaderisasi di lingkungan partai ini tidak didasarkan pada perencanaan yang matang. (hw)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.