Rakor pengendalian inflasi di Samosir.

PANGURURAN, Jakartaobserver.com- Bupati Samosir Vandiko T Gultom, diwakili Asisten II Hotraja Sitanggang memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Aula Kantor Bupati Samosir, di Pangururan, Samosir, Sumut, Selasa (26/3/2024).
 
Rakor TPID dilakukan dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri 1445 H untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga, menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dengan menjalin komunikasi yang efektif.

Rakor dihadiri Wakapolres Samosir T Panggabean, Kepala Unit Data Statistik, Kehumasan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga Yuda Rizkianto Agus, Kadis Ketapang dan Pertanian, Kadis Kopnakerindag, perwakilan Bank di Samosir dan TPID.

"Perlu keseriusan pemerintah bersama TPID mengambil langkah antisipatif sejak awal, sehingga kebutuhan wisatawan dan masyarakat terpenuhi tentunya dengab harga yang stabil,” ucap Hotraja Sitanggang.

Secara data produksi, ketersediaan pasokan beras di Kabupaten Samosir relatif aman namun terjadi kenaikan harga pada beberapa Bapokting. Untuk itu ia meminta TPID aktif melakukan monitoring pasar dan memberikan pemahaman kepada pedangang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi.

Mengacu pada data inflasi Kota Sibolga sebagai Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terdekat pada wilayah kerja BI perwakilan Sibolga, inflasi di Kabupaten Samosir pada bulan Januari 2024 sebesar 2,43 persen meningkat pada bulan Februari 2024 menjadi 3,06 persen, hal ini disebabkan harga beras, tomat, rokok kretek, cabai merah dan hijau.

Kepala Unit Data Statistik Kehumasan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga Yuda Rizkianto Agus mengatakan, terjadi perbaikan angka inflasi dibanding masa Covid.

Sepanjang tahun 2023-2024 secara nasional terjadi tekanan harga dibeberapa komoditas akibat adanya pergeseran musim panen salah satunya beras, namun inflasi diwilayah kerja BI perwakilan Sibolga sampai bulan Pebruari 2024 masih terjaga dan masih dibawah ambang batas.

Tentunya Perayaan idul Fitri pasti akan berpengaruh pada daerah wisata dengan lonjakan wisatawan, seperti halnya Samosir akan banyak pengunjung dari luar sehingga perlu mengantisipasi ketersediaan pasokan pangan.

"Kabupaten Samosir sampai Minggu ke-3 bulan maret masih di bawah rata-rata, pengembangan harga/ kebijakan harga cukup baik dan secara struktur kelembagaan TPID Kabupaten Samosir sudah baik,” jelas Yuda. (josm-01)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.