Skandal FIFA: Sponsor Kunci seperti Visa, Adidas, Coca-Cola Kini Tertekan

Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter
JAKARTA, JO- Kasus dugaan korupsi yang melibatkan para petinggi FIFA telah membuat para sponsor kunci federasi sepakbola dunia itu tertekan.

Visa, salah satu sponsor terbesar FIFA, ditekan untuk mundur dari pendanaan menyusul merebaknya skandal itu.

Adidas, partner sponsor FIFA yang tertua juga menghadapi masalah yang sama, dan Coca-Cola menyebut tuduhan korupsi telah mencoreng wajah Piala Dunia.

Cobus de Swardt, direktur pelaksana kelompok kampanye anti-korupsi Transparency International, mengatakan tekanan yang diberikan kepada sponsor agar suara mereka didengar.

"Jika anda menggelontorkan uang jutaa euro ke bisnis, maka anda memiliki hak dan tanggung jawab untuk meminta bahwa Anda tidak tercemar," kata de Swardt.

Tekanan secara khusus ditujukan Presiden Joseph “Sepp” Blatter. Bukan hanya dari sponsor tapi sekaligus dari pemerintah dan tokoh-tokoh sepak bola terkemuka.

Michel Platini, yang tidak lain adalah Presiden Union of European Football Associations, bahkan telah meminta Blatter untuk mengundurkan diri, tapi Blatter menolak.

Platini mengatakan mayoritas anggota FIFA Eropa akan memilih kandidat saingan Blatter, Jordan Pangeran Ali bin al-Hussein, dalam pemilihan presiden Jumat.

"Saya muak," kata Platini kepada wartawan. "Saya sudah cukup. Sudah cukup."

Visa Inc, mitra FIFA terkemuka sejak 2007, mengatakan bahwa tim gabungan AS dan Swiss penyelidikan dugaan korupsi yang mengakibatkan penangkapan pejabat sepakbola Rabu bisa mendorong perusahaan untuk mengakhiri perjanjian. Kesepakatan visa saat berjalan sampai tahun 2022. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.