Kantor Kemendagri, Jakarta.
JAKARTA, JO- Harapan mediasi yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dapat mencairkan hubungan antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI tampaknya masih panjang. Sempat diwarnai keributan, rapat itu pun ditutup bukan happy ending tapi menyimpan panas di kedua pihak.

Panasnya rapat yang berlangsung di kantor Kemendagri, Kamis (5/3) itu, memuncak saat kalimat penutup dari Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) yang justru memancing kemarahan pimpinan DPRD DKI.

Sampai-sampai kemudian Sekjen Kemendagri Yuswandi A Tumenggung yang memimpin jalannya rapat mediasi terpaksa harus mengambil alih rapat itu kembali, dan buru-buru menutup rapat.

"Saya mohon kita semua rapat dengan tertib, saya nyatakan proses evaluasi ditutup. Saya kira kami sudah cukup dengan materi yang bapak ibu sampaikan. Jadi, terima kasih Pak Gubernur, Pak Wagub, pimpinan DPRD, dan pejabat SKPD. Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih," kata Yuswandi menutup rapat.

Sekda DKI Saefullah usai rapat mengakui, dengan kejadian rapat seperti ini kedua belah pihak baik Pemprov DKI maupun DPRD DKI Jakarta harus menunggu keputusan dari Kemendagri terkait dengan persetujuan APBD 2015 ini.

"Intinya hari ini deadlock, kita tinggal menunggu keputusan dari Pak Menteri," kata Saefullah. (jo-3)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.