Sampah (ilustrasi)
DEPOK, JO- Sosialiasi aksi pemilahan sampah dari rumah terus digalakkan kepada warga Depok. Depok sendiri diharapkan memiliki bank induk sampah.

Menurut Sekjen Indonesia Solid Waste Association (InSWA) Nurina Anini di Depok, hari ini, Pemerintah Kota Depok harus mendukung dengan membentuk bank sampah induk seperti BSM (bank sampah malang).

Dikatakan, BSM mirip Bank Indonesia tingkat kota yang khusus mengelola sampah. Bank sampah induk ini bertugas mewadahi bank-bank sampah di jaringan kelurahan sampai kecamatan, dari sisi manajemen, penjualan produk, penentuan standar harga, dan sebagainya.

“Pemkot membantu sistemnya. Sekarang kan liar, pemulung punya lapak sendiri dan harganya fluktuatif. Kalau tidak dibimbing Pemkot, mereka akan kecewa. Sudah mengumpulkan, saat penjualan ternyata harganya turun sekali,” jelasnya.

Menurutnya, bank sampah induk ke depan harus ada di tingkat nasional. Dan kini, ujarnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan RI tengah menggodok sistemnya.

Di Depok sendiri, dari 11 kecamatan yang ada, jumlah bank sampah kini mencapai 400 unit.

Masing-masing menjalankan fungsi pengelolaan sampah sekaligus memberi manfaat ekonomis kepada warga sekitar.

"Jika sistem ini berjalan baik, masalah sampah diharapkan bisa berkurang," sambungnya. (benny)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.