Surdirman
JAKARTA, JO - Komisi VII DPR RI sepakat dengan pemerintah dalam pembahasan tentang pencapaian lifting minyak mentah dan kondesat dalam asumsi RAPBN Perubahan 2015 sebesar 825.000 barel per hari (bph).

Menteri ESDM Sudirman di Gedung DPR, Jakarta, kemarin, asumsi lifting minyak tersebut sesuai dengan perkembangan terakhir. Angka lifting minyak mentah tersebut lebih rendah dari asumsi nota keuangan RAPBN 2015 sebesar 849.000 bph.

Sementara Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Surnayadi menjelaskan, target 849.000 bph memang tidak realistis menyusul penurunan harga minyak.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

"Saat penetapan target 849.000 bph pada Desember 2014, sementara produksi minyak mentah berkisar 800.000 bph. Pada Januari 2015 produksi menurun sekitar 790.000 bph. "SKK Migas menghitung ada selisih sekitar 16.000 bph," katanya.

Pada pembahasan kuota subsidi bahan bakan minyak (BBM) dalam APBN Perubahan 2015 disepakati sebesar 17,9 juta kilo liter (kl), lebih rendah dibanding penetapan APBN 2015 sebesar 46 juta kl.

"Penurunan kuota BBM bersubsidi, disebabkan BBM jenis premium tidak lagi menjadi BBM bersubsidi. Produk BBM yang disubsidi hanya solar dan minyak tanah (kerosine)," kata Sudirman. (amin)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.