Jokowi dan Jusuf Kalla
JAKARTA, JO- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya masih menimbang-nimbang kemungkinan menaikkan harga BBM bersubsidi, termasuk rencana pengalihan subsidi ke usaha produktif masyarakat.

Kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (29/8), pihaknya masih mengkaji keuntungan dan kerugian kebijakan itu.

“Masih di kalkulasi, masih dalam penghitungan,” kata Jokowi.

Meski begitu, Jokowi menyebut cenderung setuju menaikkan harga BBM bersubsidi, shingga subsidi BBM tersebut dapat dialihkan kepada usaha-usaha kampung, rumah tangga, pembelian pupuk untuk petani, dan solar untuk nelayan.

Sehari sebelumnya, Jokowi, Jusuf Kalla, Ketua Tim Transisi Rini Soemarno dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani bertemu di Rumah Transisi pada Kamis (28/8) malam. Mereka membicarakan langkah penting terkait rencana pengalihan subsidi ini.

Menurut Jusuf Kalla, langkah yang pasti adalah mengalihkan subsidi konsumtif ke subsidi produktif, yang dinilai lebih baik daripada memberikan bensin murah untuk orang kota.

Namun begitu, Jusuf Kalla menyebut persoalan apakah BBM naik atau tidak nanti baru akan dibahas setelah pelantikan presiden dan wakil presiden baru pada Oktober 2014 nanti.

“Nanti setelah pelantikan, kita baru bicarakan ke depan. Sekarang baru evaluasi,” katanya.

Sebelumnya, banyak kalangan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menaikkan BBM pada era pemerintahannya sehingga tidak membebani pemerintahan baru. Hanya saja sekelompok lainnya malah meminta agar persoalan itu diserahkan saja ke pemerintahan baru. (jo-3)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.