Bocah 3,5 Tahun Ini Diculik, Disuruh Mengamen, Mengemis dan Disiksa

Ilustrasi
JAKARTA,JO - Malang benar nasib Iqbal Sahputra, bocah berusia 3,5 tahun ini. Bocah ingusan ini diculik pada 29 Desember 2013 dan dipaksa mencari uang sebagai pengamen dan pengemis oleh Dadang Iskandar, 29, pria yang menculiknya.


Menurut informasi yang dihimpun, Minggu (16/3) Iqbal merupakan anak dari Iis Novianti dan ayahnya Yasin (alm). Iqbal dikenal anaknya periang dan manja kepada pihak keluarga. Iis kesehariannya berdagang es di kawasan Atrium Senen.

Pihak keluarga kemudian menemui bocah korban penyiksaan ini di Ruang 506, Blok B, Lantai 5, RSUD Koja, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (15/3). Suasana di RS itupun menjadi terharu,pihak keluarga menangis begitu melihat tubuh Iqbal Sahputra penuh dengan luka akibat penyiksaan yang dilakukan Dadang Supriatna, yang juga seorang pengemis.

Bibi korban bernama Ira, 35 menuturkan, tidak menyangka kalau balita mungil yang sempat hilang itu diculik dan mengalami eksploitasi hingga penyiksaan. “Iqbal sudah dua bulan menghilang di Terminal Bus Senen dan kita sudah berusaha mencarinya hingga melaporkannya ke polisi, tapi tidak juga ketemu,” kata Ira.

Kasat Reskrim Polres Jakut AKBP Daddy Hartadi menjelaskan, bocah malang itu diculik tersangka lantaran sakit hati terhadap Iis karena punya pacar yang lain. Pasalnya Dadang naksir sama Iis.

“Tersangka sudah menyatakan cinta dengan Iis dan mereka sempat menjalani hubungan pacaran selama tiga minggu,” kata AKBP Daddy Hartadi.

Daddy menjelaskan, pihaknya kini masih mencari tempat tinggal Iis. Dari keterangan tersangka, Iis biasa berjualan es dari pukul 09.00WIB hingga pukul 17.00 WIB di Senen. Sementara tersangka mengamen di daerah Fatahillah Kota dan Stasiun Senen. Tim Resmob masih melakukan pencarian.

Tersangka menculik bocah tak berdosa itu, saat sedang bermain di sekitar Stasiun Senen. Ia kemudian membawanya mengemen di kawasan Fatahillah. Di lokasi itu, korban dipaksa mengemen dan harus menyetor uang Rp 40 ribu sehari. Jika tidak dapat, korban disiksa dan dianiaya hingga mengelami luka bakar di tubuh, patah tangan kiri, lidah dipotong, disundut rokok, hingga biji kelaminnya pecah dan membengkak akibat ditendang.

Penganiayaan itu terus dilakukan oleh tersangka selama dalam penculikan. “Bahkan kalau korban menangis terus dianiaya oleh pelaku hingga sampai korban diam,” ucapnya. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.