Marinus Gea: Generasi Muda Harus Lebih Mudah Memahami Empat Pilar Kebangsaan

Kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilakukan oleh anggota DPR RI Marinus Gea, SE, MAk di  Bojong Nangka, Kabupaten Tangerang, Banten.

TANGERANG KABUPATEN, Jakartaobserver.com- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Marinus Gea, SE, MAk dari Dapil Banten III mengakui banyak generasi muda Indonesia saat ini yang tidak mengerti Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan Pancasila saja tidak hapal.
 
Namun begitu, bukan berarti semua anak muda tidak perduli terhadap nilai-nilai kebangsaan. "Ini justru menjadi tantangan bagi kita semua untuk menumbuhkan rasa cinta kepada negara sejak dini sehingga nilai-nilai empat pilar yang ada dapat lebih mudah mereka pahami," kata Marinus Gea.
 
Hal itu dikatakan Marinus Gea dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (23/5/2023).
 
Menurut Marinus, sebaiknya sejak dini anak-anak Indonesia harus diajarkan nilai-nilai Empat Pilar. Bukan dengan hal yang rumit tapi hal yang mudah misalnya melalui lagu-lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya atau Padamu Negeri. Selanjutnya bisa diajarkan Pancasila sampai hafal dulu, kemudian yang lain akan mengikuti dengan sendirinya.

Dikatakan, Empat Pilar Kebangsaan ini merupakan landasan bagi cita-cita negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehihdupan bangsa, membentuk manusia Indonesia yang maju, unggul, dan dapat bersaing dengan keadaan, juga tantangan-tantangan kehudupan.
 
Sehingga jika Indonesia memiliki masyarakat yang unggul kita akan lebih muda membangun negara dan Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
 
Ketika salah satu peserta bertanya apakah kemajuan teknologi yang ada bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi nilai kebangsaan, seperti melalui media sosial misalnya Tiktok, Marinus Gea menyebut sependapat.
 
"Justru kita sebagai orang tua dapat mengarahkan influencer media sosial mana yang dapat dijadikan panutan. Jadi Bapak/ Ibu juga harus melek teknologi, dan merekomendasikan influencer mana yang cukup representatif dalam memberikan pengetahuan mengenai nilai-nilai kebangsaan," sambung Marinus. (jo4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.