Prabowo Subianto bersama Amien Rais memberikan keterangan pers, Selasa (2/10/2018) soal Ratma Sarumpaet, juru kampantye Prabowo-Sandiaga yang sebelumnya mengaku dianiaya di Bandung, Jawa Barat.
JAKARTA, JO- Kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet, salah seorang tim kampanye capres-cawapres Prabowo-Sandiaga terkait penganiayaan yang dialaminya, kini berbuntut panjang.

Pihak Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin menilai, konferensi pers Prabowo atas rekayasa penganiayaan tersebut sangatlah berbahaya, dan sudah aspek yang fundamental: memerdagangkan kemanusiaan untuk elektoral. Itu sebabnya, mereka meminta Prabowo untuk meminta maaf kepada publik.

"Konferensi Pers Pak Prabowo atas rekayasa penganiayaan tersebut sangatlah berbahaya. Bagi kami, ini sudah menyentuh aspek yang fundamental: memerdagangkan kemanusiaan untuk elektoral," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/10/2018), setelah Ratna Sarumpaet secara terbuka mengakui penganiayaan terhadap dirinya tidak benar.

Hasto Kristiyanto meminta capres nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas kebohongan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet. "Pak Prabowo sebaiknya meminta maaf ke publik," sambung Hasto




Hasto menilai, Prabowo harus bertanggung jawab atas kebohongan yang dilakukan oleh salah satu anggota tim pemenangannya itu. Kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya telah menganggu konsentrasi bangsa yang sedang berduka akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

"Terlebih, dengan konferensi pers Pak Prabowo yang secara langsung atau tidak langsung telah menuduh Pemerintahan Pak Jokowi dengan kata-kata pengecut, melakukan kekerasaan, bahkan penganiayaan terhadap Ibu-ibu berusia 70 tahun yang memerjuangkan demokrasi dan keadilan," kata Hasto.

Hasto menilai Prabowo telah melakukan manipulasi psikologis, bahkan suatu kudeta rasa. Rasa kemanusiaan yang seharusnya untuk korban bencana alam, kata dia, dikudeta menjadi rasa iba ke Ratna Sarumpaet dan tim kampanye Prabowo-Sandi dengan harapan mendapat dukungan elektoral berupa simpati.

Prabowo Subianto yakin ada motif politik di balik dugaan penganiayaan yang dialami anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet.

"Ya ternyata tidak ada barang yang dicuri, tidak ada uang yang hilang, apalagi kalau bukan proses untuk intimidasi. Saya tidak tanya secara detail tapi ada kata-kata ancaman itu," ujar Prabowo saat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2018) malam. (jo-5)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.