Warga Pertanyakan Kualitas Pekerjaan Pembangunan Jalan Beton di Kebon Jeruk

Kondisi Jalan yang di kerjakan PT TPK di Jalan Taman Ratu Blok CC dan DD sudah rusak
JAKARTA, JO- Kualitas pekerjaan proyek jalan yang dikerjakan sebuah perusahaan kontraktor di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini dipertanyakan oleh warga. Struktur, bahan baku dinilai tidak sesuai dengan perencanaan sehingga hasilnya tidak memuaskan.

Hal itu terlihat dari proyek yang dikerjakan PT TPK yaitu pekerjaan jalan beton tahun anggaran 2017 dengan nilai kontrak Rp 7 miliar lebih di Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta Barat.

Pantauan wartawan bahwa kondisi jalan beton yang baru dikerjakan tahun 2017 di Jalan Surya Timur, Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk rusak dengan kondisinya retak dan pecah. Selain itu juga kondisi jalan lainnya seperti di Jalan Surya Widuri, Surya Mandala, Asia Baru dan Asia Baru I, Jalan Kepa Listrik, Taman Ratu blok DD dan CC, Mangga Dua dan Taman FF Suka Bumi Selatan juga banyak beton yang retak.

Tidak hanya itu, pekerjaan jalan beton dengan nilai kontrak Rp 5 miliar lebih di Kecamatan Kembangan seperti terlihat pekerjaan jalan beton di Kavling DKI Menara II kondisinya ada yang patah dan retak.

Demikian juga terlihat di Kavling DKI Menara IX, kondisi jalan beton yang dikerjakan PT TPK, fisiknya ada yang patah, retak, dan ada pula tinggi betonnya hanya 19 cm, serta dicor di atas saluran tanpa crossing.

Kondisi jalan beton yang di kerjakan tahun 2017 oleh PT TPK di Jalan Surya Timur RW05 Komplek Sunrise Garden, Kedoya Utara, Kebun Jeruk sudah rapuh dan pecah.
Warga Kecamatan Kebun Jeruk dan Kecamatan Kembangan mengeluh hasil pekerjaan beton yang dikerjakan oleh PT TPK ini karena kualitasnya kurang bagus terlihat sudah rusak.

Marliani Ketua RW05 Komplek Sunrise Garden menyebut, kondisi jalan beton yang sudah dikerjakan tahun 2017 lalu kondisi jalan sepertinya sih cukup bagus tapi ada juga kondisinya sudah retak.




"Yang paling parah kondisi kerusakannya seperti di Jalan Surya Timur. Kami berharap agar pihak PT TPK mau memperbaikinya karena masih dalam pemeliharaan," harapnya.

Jose, warga Jalan Kavling DKI Menara IX,Kecamatan Kembangan juga mengaku bahwa kondisi jalan beton saat ini di wilayah mereka sudah rapuh sehingga mudah retak dan patah. “Kalau satu atau dua titik, ya kita masih maklumlah. Ini kok banyak sekali yang patah dan retak?” ujarnya.

Warga berharap kepada Pemerintah Kota Jakarta Barat dan khusunya Sudis Bina Marga agar memanggil kontraktor yang mengerjakan proyek tahun 2017 di Kecamatan Kebon Jeruk dan Kecamatan Kembangan untuk meninjau ulang, karena dikhawatirkan kerusakannya semakin parah.

Sudis Bina Marga juga harus berhati-hati menentukan kontraktor (vendor) pelaksana jalan beton, aspal dan saluran di tahun anggaran 2018 ini.

“Kalau kontraktor pelaksananya kerjanya bagus, pasti hasilnya juga akan bagus. Namun, kalau hanya ingin mengejar profit usaha yang besar, pasti kualitas pekerjaannya akan berkurang.

Menanggapi hal itu, Kasudin Bina Marga Jakarta Barat Riswan Efendi menegaskan akan segera panggil pelaksananya, karena masih masa pemeliharaan vendor, kalau ada kerusakan masih tanggung jawab vendor

"Nanti saya panggil vendornya dan meminta staf pengendali jalan dan jembatan Kecamatan untuk cek ke lapangan," tandanya. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.