Pembunuhan (Ilustrasi)
JAKARTA, JO- Saiful Bahri membacok Bahrozi alias Puput berkali-kali dengan sebilah golok di sebuah salon tempat Puput bekerja di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang. Puput sempat membalas pelaku yang tidak lain adalah pasangan homonya (pelaku menyimpang sesama pria-Red), sehingga pelaku ikut terluka di bagian tangan.

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota AKBP Deddy Supriadi mengatakan, peristiwa berdarah itu terjadi pada Senin (7/5/2018) diduga akibat perselisihan diantara keduanya. Saiful membacok Puput berkali-kali, dan mengenai kepala, leher, telinga, tangan, dan perut. Saat diamankan petugas kepolisian, Saiful masih memegang golok berlumur darah.

"Motifnya asmara. Tersangka dan korban saling kenal dan mempunyai hubungan asmara. Kemudian terjadi perselisihan," kata AKBP Deddy Supriadi.

Perselisihan yang berlanjut pertengkaran itu membuat Saiful naik pitam. Dia lalu mengambil golok dan mendatangi Puput yang tengah bekerja di salon. "Korban (Puput) kena bacok di belakang kepala, leher sebelah kiri di bawah telinga, perut sebelah kiri, dan jari manis serta jari telunjuk," tutur AKBP Deddy.




Dalam serangan itu, Puput melakukan sejumlah perlawanan. Dia bahkan sempat balik membacok Saiful. Namun, bacokan Puput berhasil ditangkap, hingga telapak tangan Saiful mengalami luka sobek.

"Setelah dibacok berulang-ulang, korban (Puput) terduduk dan bersandar di tembok salon. Melihat kekasihnya bersimbah darah, Saiful syok dan berdiri mematung di dekat tubuh Puput tanpa suara," terang AKBP Deddy.

Perkelahian pasangan homo ini sempat diketahui warga. Karena letak Royal Salon, tempat Puput bekerja, berada di tengah Kampung Beureum yang padat penduduk. "Saat diamankan polisi dan warga yang datang, Saiful tidak melakukan perlawanan. Selanjutnya, pelaku dan korban yang sama-sama terluka parah itu dibawa ke rumah sakit," sambungnya. (jo-10)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.