Anak Sekolah Jadi Korban Tabrakan, Pemkab Samosir Diminta Perhatikan Keselamatan Pejalan Kaki

Lokasi minibus menabrak anak sekolah di Simanindo, Samosir, Sumatera Utara.
SIMANINDO, JO-Minimnya trotoar bagi pejalan kaki di wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) harusnya menjadi perhatian husus bagi Bupati Drs Rapidin Simbolon. Hal itu demi mencegah makin banyaknya korban khususnya anak sekolah yang ditabrak kendaraan saat berjalan kaki.

Harapan itu disampaikan Nando 50, warga Dusun Hutagalung, Desa Dosroha, Kecamatan Simanindo, yang belum lama ini anak abangnya yang baru saja selesai ujian jadi korban meninggal akibat ditabrak kendaraan minibus dari belakang.

"Anak abang kami yang menjabat sebagai kepala desa Dosroha meninggal dunia pada saat pulang dari sekolah mengembalikan buku sekolah," katanya, Selasa (22/5/2018).

Bocah malang itu bernama Alan Saputra Sijabat, siswa salah satu sekolah dasar (SD) di Simanindo. Dia ditabtak minibus pada hari Jumat (18/5/2018) lalu sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurutnya, peristiwa seperti ini dapat dicegah apabila pemerintah membangun trotoat dan pedestrian bagi pejalan kaki. Khususnya lagi di jalan raya menuju lokasi sarana pendidikan.

"Sangat berbahaya bagi pejalan kaki apalagi anak sekolah berbagi jalan dengan kendaraan. Sudah banyak korban ditabrak kendaraan yang melintas dari belakang saat anak anak pulang jalan kaki," ungkapnya.

Untuk itu, sambung Nando, masyarakat Desa Dosroha memohon kepada bupati Samosir untuj memerhatikan situasi jalan saat ini agar tidak ada korban anak-anak sekolah lainnya.

Dikatakan, saat ini di lokasi kejadian tabrakan sedang dilaksanakan pembangunan pelebaran jalan, sebaiknya pekerja proyek bisa menyisakan orang-orangnya untuk mengatur lalu-lintas, dan mengarahkan pejalan kaki agar pejalan kaki terhindar dari kecelakaan.

"Sebab bahu jalan yang ada telah dibangun jalan. Jadi kami memohon kepada Pak Bupati Samosir agar memerintahkan pihak pelaksana proyek mengatur lalu lintas demi keselamatan masyarakat," ucapnya.




Masih kata Nando, dulu pihaknya sudah menyerahkan tanah mereka untuk pelebaran jalan dan untuk pejalan kaki tapi hingga saat ini belum direalisasikan, malah digunakan untuk kendaraan.

"Lalu darimana anak-anak kami jalan kaki kalau pergi ke sekolahnya?" tanya Nando lagi.

Bupati Samosir Drs Rapidin Simbolon sendiri menyatakan ikut prihatin atas kejadian itu.Dia menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada keluarganya atas kejadian ini.

"Memang betul jalan ini nanti harus ada trotoar untuk bahu jalan buat pejalan kaki, tapi sekarang ini masih dalam proses pembangunan jalan secara keseluruhan dan baru berakhir tahun 2019," kata Rapidin.

Menurutnya, pihakn pemkab sudah rapat kemarin di Medan dengan kepala balai untuk usulan itu sudah disampaikan kepada mereka. "Dan kitapun memang harus lebih mensosialisasikan kepada masyarakat bagi pengguna jalan agar lebih berhati-hati," imbaunya. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.