Kepushidrosal saat mengunjungi Pertamina.
JAKARTA, JO- Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Dr Ir Harjo Susmoro, SSos, SH, MH mengharapkan dapat bekerjasama dengan Pertamina dalam updating Peta Laut Indonesia (PLI), utamanya yang berkaitan dengan penggelaran pipa bawah laut.

Hal tersebut disampaikan kapushidrosal kepada General manager PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan Togar MP, saat mengadakan kunjungan kerja ke Badan Usaha Milik Negara tersebut.

Pada Kunjungannya ini, Kapushidrosal didampingi oleh Direktur Operasi Survei dan Pemetaan (Diropssurta) Pushidrosal Kolonel Laut (KH) Drs. Haris Djoko Nugroho, MSi, Kepala Dinas Pengamanan (Kadispam) Pushidrosal Kolonel Laut (E) GP Handoko, MSi, Danlanal Balikpapan Kolonel Laut(P) Dewa Gede Oka Susila, SE, serta Komandan Unit Survei Tanggap Segera Mayor Laut (P) Albertus Mario AS.

Sementara saat menyambut Kapushidrosal, GM Pertamina didampingi beberapa staf, di antaranya Senior Manager Operation & Manufacturing Prayitno, Manager General Affair Eko Hermanto, serta Manager Maintenance Planning & Support Robertus Kuswandono.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, serta meningkatkan kerjasama antara kedua institusi yang selama ini sudah terjalin dengan baik, serta mengenalkan Pushidrosal sebagai Lembaga Hidrografi Nasional yang mempunyai tugas pokok menyediakan data dan informasi hidro-oseanografi untuk keselamatan pelayaran. Selain itu, kesempatan ini juga dimanfaatkan sebagai sarana diskusi dan tukar informasi guna mencari solusi terkait dengan insiden yang terjadi di Teluk Balikpapan.




Pada kesempatan tersebut Kapushidrosal memaparkan, bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2010 tentang Kenavigasian serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 129 tahun 2016 tentang Alur Pelayaran di Laut dan atau Instalasi di perairan menyebutkan bahwa untuk lokasi bangunan atau instalasi bawah laut seperti pipa dan kabel bawah laut serta zona keamanan dan keselamatan berlayar harus diumumkan dengan mencantumkan dalam Peta Laut dan Buku Petunjuk Pelayaran serta disiarkan melalui Berita Pelaut (Notice to Mariners/NtM). Hal ini merupakan kewajiban Pushidrosal sebagai anggota International Hydrographic Organization (IHO) untuk menjamin keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.

Mengacu pada hal itu, pemimpin Pushidrosal tersebut mengharapkan Pertamina dapat bekerjasama dengan Pushidrosal dalam updating Peta Laut Indonesia (PLI), terutama yang berkaitan dengan penggelaran pipa bawah laut yang dilakukan Pertamina sebagai operator lapangan, sehingga keberadaannya dapat dipetakan.

Hal ini bukan keinginan Pushidrosal, melainkan untuk keselamatan pipa bawah laut itu sendiri. Seandainya keberadaan pipa bawah laut tidak dilaporkan ke Pushidrosal yang berakibat tidak tergambarkan dalam PLI, selain menimbulkan kerugian bagi operator juga membahayakan keselamatan navigasi di laut.

Kapushidrosal mengharapkan Pushidrosal diikutsertakan sejak tahap perencanaan, saat penggelaran pipa maupun kabel bawah laut sampai dengan tahap pelaksanaan penggelaran, sehingga kabel maupun pipa dapat tergelar pada dasar laut yang aman serta posisi penggelarannyapun dapat dengan yakin dipetakan pada peta laut Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanah pemerintah RI kepada Pushidrosal sebagai Lembaga Hidrografi Nasional untuk menjamin keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia.

Menurut Kapushidrosal yang sekaligus sebagai Indonesian Chief Hydrographer ini , manfaat dipetakannya pipa bawah laut, selain untuk memberikan jaminan keselamatan navigasi dan keamanan pipa tersebut, pemerintah juga dapat menata laut. Jika pipa dan kabel tertata rapi maka ruang laut Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dan juga sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Dalam kesempatan tersebut, GM PT Pertamina Refinery Unit V menyambut baik saran dan masukan yg disampaikan Kapushidrosal dan akan menyampaikan hal tersebut ke Pertamina pusat untuk melibatkan Pushidrosal pada penggelaran pipa-pipa bawah laut milik Pertamina. Selain itu juga akan melaporkan posisi penggelaran pipa bawah lautnya untuk bisa diupdate dalam Peta Laut Indonesia oleh Pushidrosal. (jo-17)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.