Presiden Jokowi: Kalau tidak Berubah Kita Kalah dengan Laos dan Kamboja

JAKARTA, JO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan pada Rapat Kerja Pemerintah mengenai Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Daerah, di Hall B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (28/3) siang.

Rapat Kerja Pemerintah itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkom Perekonomian Darmin Nasution, Mendagri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkominfo Rudiantara, Menkumham Yasonna H. Laoly, Kepala BKPM Thomas Lembong, para Bupati/Walikota dan Ketua DPRD se Indonesia.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa jika tidak mau melakukan perubahan, maka Indonesia bisa-bisa akan ditinggal negara tetangga seperti Laos dan Kamboja.

“Karena kita ingin benar-benar jangan sampai kalah. Kita ini negara besar, dengan sumber daya alam yang besar, SDM yang besar masak ekspor kita kalah dengan Malaysia,kalah dengan Filipina, kalah dengan Vietnam,” tutur Presiden Jokowi.

Tak hanya ekspor, tapi investasi juga kalah dengan tadi Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, kalah kita. "Investasi kalah, ekspornya kalah,” terang Presiden.




Presiden Jokowi sebelumnya meminta kabupaten/kota yang belum memiliki satuan tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution segera dibentuk.

Padahal, lanjut Presiden, kemampuan, sumber daya alam kita gede banget, sumber daya manusia kita juga gede banget.

Diakuinya Gross Domestic Product (GDP), PDB kita sudah lebih dari 1 triliun dollar AS, namun Presiden Jokowi mengingatkan, kalau ekspor ini bisa kita genjot, investasi bisa kita genjot, kita betul-betul bisa mengubah.

“Kunci itu ada di Bapak-Ibu, dan Saudara-saudara semuanya, bupati, wali kota, ketua DPRD, kuncinya ada di situ, kuncinya ada di sini, di ruangan ini, ini kunci. Mau atau tidak mau, niat atau tidak niat, hanya itu saja,” pungkas Presiden Jokowi. (jo-2)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.