Presiden Jokowi saat menerima Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (23/3/2018) siang.
JAKARTA, JO- Pembangunan gedung baru Sekretariat ASEAN di Jakarta akan selesai pada awal tahun 2019. Hal itu dipastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Lim Jock Hoi, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (23/3/2018) siang.

Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi mengaku sangat senang karena pemerintah Indonesia telah menyediakan bangunan yang baru, yang lebih besar lima kali lipat dari bangunan sekarang dengan dua tower, 16 lantai.

“Kami harapkan kami bisa menggunakannya seefisien mungkin untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan ASEAN,” ujar Lim.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut, gedung baru ini nantinya akan secara penuh digunakan untuk pertemuan ASEAN.

Sedangkan Menlu Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu kepada wartawan usai pertemuan mengatakan, gedung baru Sekretariat ASEAN dibangun sejak 8 Januari tahun ini, dengan perkiraan pembangunannya adalah sekitar 395 hari.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!

“Perkiraan ya, bisa lebih sedikit tapi at least early next year, awal tahun depan sudah akan dapat menyelesaikan bangunan gedung ini,” ujar Menlu.

Ia menjelaskan, pembangunan gedung ini sangat penting artinya. Pertama adalah untuk memberikan atau sebagai suatu simbol dari sebuah Asean yang moderen, karena kita sudah 50 tahun bersama maka ke depan tantangan lebih berat, pekerjaan kita lebih banyak.

Untuk melakukan pekerjaan yang banyak ini, lanjut Menlu, perlu didukung oleh Sekretariat yang kuat bukan hanya dari sisi sumber daya manusianya tetapi dari segi infrastruktur termasuk gedungnya. Karena gedung yang lama saya kira sudah tidak cukup untuk menampung kegiatan-kegiatan Asean.

Kedua, kata Menlu Retno Marsudi, harapan Presiden adalah bahwa ke depan, 50 tahun ke depan, tantangan tidak lebih sedikit, maka isu yang terkait dengan unity dan centrality ASEAN menjadi sangat penting.

“Artinya untuk tetap menjadikan ASEAN relevan dan untuk tetap menjadikan ASEAN mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya suatu ekosistem yang damai dan sejahtera di kawasan sebagaimana yang telah dilakukan ASEAN 50 tahun ke depan,” sambung Menlu. (jo-2)






Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.