Kemenperin akan Prioritaskan Pengembangan Industri Berorientasi Ekspor.

Airlangga Hartarto
JAKARTA, JO-Kementerian Perindustrian memprioritaskan pengembangan industri yang berorientasikan ekspor guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu diperlukan langkah strategis agar sektor manufaktur tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di kancah global.

“Sektor manufaktur masih menjadi andalan ekspor kita. Jadi, Kemenperin ini seperti pemain tengah yang mengirimkan bola ke Kementerian Perdagangan. Tinggal Kemendag yang memasarkannya melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangannya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Jakarta, akhir pekan lalu.

Berdasarkan catatan Kemenperin, industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sepanjang Januari-Desember 2017 sebesar USD125 miliar. Angka tersebut memberikan kontribusi tertinggi hingga 76 persen, dari total nilai ekspor Indonesia yang mencapai USD168,73 miliar.

Menperin menyampaikan, lima sektor yang berkontribusi tinggi terhadap ekspor industri tahun lalu, yaitu industri makanan, industri bahan kimia dan produk dari bahan kimia, industri logam dasar, industri karet dan bahan dari karet dan plastik, serta industri pakaian jadi.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!


“Ke depannya, kita pacu daya saing di sektor lain seperti industri otomotif dan elektronik, yang juga akan menjadi driver ekonomi,” ujarnya.

Sektor ini dinilai mampu menghasilkan nilai tambah tinggi sehingga layak dikembangkan.Tidak hanya itu, kami telah menerapkan teknologi revolusi industri keempat.

“Ini juga akan menjadi proyek percontohan atau lighthouse yang sektornya punya nilai tambah tinggi dan ekspornya besar. Apalagi, mereka telah mengimplementasikan Industry 4.0,” tutur Airlangga.

Selanjutnya, Kemenperin tetap fokus memperluas pasar ekspor untuk industri kecil dan menengah (IKM) melalui program e-Smart IKM dengan melibatkan beberapa marketplace dalam negeri. (jo-6)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.