Ilustrasi
JAKARTA, JO- Dalam rangka pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengajukan Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 3,3 triliun untuk tahun depan.

Jumlah nilai PSO yang diajukan ini meningkat drastis dari Rp2,8 Triliun pada tahun 2017 namun kemudian dalam APBD Perubahan diturunkan menjadi Rp 1,7 triliun. Sementara serapan PSO sendiri diperkirakan hanya bisa mencapai Rp 1,3 triliun.

Seperti disampaikan Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Jakarta, Selasa (7/11/2017), dana PSO ini diajukan untuk menutupi biaya operasional dan produksi, yang kemudian akan diimbangi dengan peningkatan layanan dengan perluasan rute dan penambahan jumlah bus.

Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang

Berbicara di DPRD DKI Jakarta, Budi Kaliwono menyebut, penambahan jumlah PSO ini diajukan dengan asumsi target penumpang pada tahun depan mencapai 212 juta orang. Sementara pada tahun ini jumlah penumpang diperkirakan hanya 144-145 juta orang.

Pada tahun ini, kata Budi, jumlah PSO yang diajukan sebesar Rp 2,8 triliun. Kemudian dalam APBD Perubahan diturunkan menjadi Rp 1,7 triliun. Serapan PSO sendiri diperkirakan hanya bisa mencapai Rp 1,3 triliun.

"Tahun depan lebih besar karena kami ada tambahan pelayanan. Bukan sekadar OK Trip, tapi kami memperbesar rute, memperbanyak armada," ucapnya.

Menurut Budi, biaya perjalanan untuk setiap penumpang saat ini mencapai Rp 11 ribu. Sementara tarif yang dikenakan ke penumpang hanya sebesar Rp 3.500. Sehingga subsidi yang diberikan mencapai Rp 6.500 per penumpang. (jo-3)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.