Pacar Stephen Paddock Akui Dikirimi Uang tapi tidak Tahu Rencana Penembakan Massal

Lobang di Mandalay Bay Resort and Casino yang digunakan Stephen Paddock untuk melakukan penembakan massal.
JAKARTA, JO- Dalam pernyataan publik pertamanya sejak pembantaian Las Vegas, pacar pria bersenjata tersebut mengatakan pada hari Rabu (Kamis 5/10/2017 WIB) bahwa Stephen Paddock, sang pacar telah mengiriminya yang dalam perjalanan ke Filipina, tapi perempuan itu tidak tahu bahwa Stephen Paddock telah merencanakan untuk menyakiti orang lain.

Pernyataan dari perempuan yang dikenal sebagai pemain judi tersebut, Marilou Danley, yang dibacakan oleh pengacaranya, Matthew Lombard, muncul setelah dia mendatangi kantor FBI di Los Angeles untuk diinterogasi, menurut petugas penegak hukum. Pernyataan ini disampaikan saat pihak berwenang mencari wawasannya tentang apa yang mendorong seorang pria tanpa sejarah kriminal yang jelas untuk menjadi pembunuh massal.

"Tidak pernah terpikir oleh saya dengan cara apa pun bahwa dia merencanakan kekerasan terhadap siapa pun," kata Danley, perempuan berdarah Filipina ini dalam pernyataannya.

Seperti dilansir Nytimes.com, dia menekankan bahwa dia kembali ke Amerika Serikat secara sukarela, "karena saya tahu bahwa FBI dan kepolisian Las Vegas ingin berbicara dengan saya, dan saya ingin berbicara dengan mereka."

Danley mengatakan bahwa dia tidak pernah mempercayai bahwa pacar yang disebutnya "baik hati, peduli, pendiam" itu mampu membunuh 58 orang dan melukai ratusan lainnya.

"Dia tidak pernah mengatakan apapun kepada saya atau melakukan tindakan yang mengerikan seperti ini akan terjadi," katanya.

Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang

Penyidik hari ini juga mengkonfirmasi bahwa pria bersenjata tersebut, Stephen Paddock, telah meninggalkan sebuah catatan di dalam kamarnya di Mandalay Bay Resort and Casino. "Itu bukan catatan bunuh diri. Saya merasa nyaman mengatakannya, "kata Sheriff Joseph Lombardo.

Dari 489 orang yang luka dalam penembakan tersebut, 317 telah dipulangkan dari rumah sakit dan sekitar 50 berada dalam kondisi kritis. Korban tewas tetap pada angka 58 orang hingga pada Rabu malam waktu setempat.

Dalam perkembangan lain, Partai Republik di kongres AS, yang telah berpuluh-puluh tahun menolak pembatasan legislatif terhadap senjata, memberi sinyal pada hari Rabu bahwa mereka akan terbuka untuk melarang senjata api yang digunakan Paddock. (jo-4)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.