Djarot Saiful Hidayat
JAKARTA, JO- Saat ini sudah ada 11 ribu Kepala Keluarga (KK) yang mengajukan permohonan untuk tinggal di rumah susun (rusun). Mereka bukanlah warga terdampak normalisasi sungai atau kali.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Jakarta, Senin (29/5/2017), sendiri meminta, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) betul-betul mengecek alamat warga yang memohon untuk tinggal di unit rusun.

"Setiap pagi saya selalu menerima keluhan warga yang meminta unit rusun. Mereka berasal dari warga kurang mampu. Harus betul-betul dicek alamat tinggalnya dan disurvei. Sehingga, mereka yang menjadi prioritas untuk mendapatkan unit rusun bisa dipastikan," kata Djarot.

Selain itu, Djarot juga meminta DPRKP DKI Jakarta harus segera mendata unit-unit rusun yang masih kosong.

"Harus bisa juga dipastikan jumlah unit rusun yang kosong agar dapat segera dilakukan pengundian unit rusun bagi warga yang membutuhkan," tandasnya.




Sebelumnya, Sekda DKI Jakarta Saefullah menyebut, sebanyak 2.300 unit rusun di DKI Jakarta sudah siap huni. Unit rusun itu di antaranya terdapat di Rusun Rawa Bebek, Marunda, KS Tubun, Semper dan Rusun Cakung Barat.

Menurut Saefullah, masih ada 19 ribu Kepala Keluarga (KK) yang membutuhkan hunian di rusun. Sehingga ada kekurangan sekitar 16.700 unit. Kekurangan ini harus diselesaikan tahun depan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta Arifin menuturkan, pihaknya menargetkan pembangunan 11.105 unit rumah rusun selesai tahun ini.

Unit rusun itu disiapkan untuk relokasi warga maupun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). (jo-3)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.