Info dari Polisi Taiwan, Polda Metro Jaya Tangkap Jaringan Sabu Modus Body Wrapping

Modus baru: sabu dililitkan ke tubuh dengan menggunakan lakban.
JAKARTA, JO - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap peredaran narkotika yang diduga melibatkan jaringan internasional Taiwan sabu 3,7 kilogram dan jaringan lokal Aceh-Jakarta sabu 2,2 kilogram. Total sabu 5,9 kilogram sabu disita sebagai barang bukti. Dua warga Taiwan dan empat warga Indonesia ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhamamd Iriawan mengatakan modus body wrapping yang digunakan para kurir narkoba internasional ini cukup berani, cara lama yang digunakan kembali.

"Yang menarik adalah modus body wrapping yang mereka gunakan. Paket sabu ditempelkan di badannya dilekatkan dengan lakban," ujar Iriawan di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (5/4).

Terbongkarnya penyelundupan narkotika seberat 3,7 gram ini berawal dari informasi Kolonel Jay Li, anggota kepolisian Taiwan yang ditugaskan di Indonesia. Jay Li menginformasikan, akan datang dua warga Taiwan ke Indonesia membawa paket sabu.




Berdasarkan petunjuk itu, polisi mengawasi dua warga Taiwan yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin 13 Maret 2017. Mereka adalah LCY (24) dan HMY (24). Saat digeledah, polisi menemukan paket sabu yang direkatkan di tubuh LCY dan HMY.

Saat diinterogasi, LCY dan HMY mengaku paket sabu itu akan diserahkan kepada TAW (23). Polisi kemudian bergerak menangkap TAW di Restoran Sate Jalan Raya Gajah Mada Jakarta Barat. Kepada polisi TAW mengaku disuruh mengambil paket sabu itu oleh SGY (40), narapidana yang berada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang.

Kepolisian Taiwan, Jay Li mengatakan bekerja sama dengan beberapa negara untuk berantas peredaran narkoba. "Untuk kasus kali ini, kami kerjasama dengan Imigrasi, Bea Cukai dan kepolisian Indonesia," kata Jay Li.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nico Afinta menyampaikan bahwa jaringan internasional menjadikan Indonesia sebagai beredaran narkotika karena permintaan yang tinggi dan harga narkotika di Indonesia yang mahal. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.