Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan.
JAKARTA, JO - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menyampaikan agar sitaan aset-aset milik bandar narkotika dapat dikompensasikan untuk biaya operasi pemberantasan narkotika.

"Asetnya bisa dikompensasikan untuk menangani kasus narkoba kembali. Ya kalau bisa kenapa enggak kita lakukan. Seperti ini (alat insinerator), berapa harga ini, Rp 5 miliar, kita enggak mampu beli ini. Jadi kalau ada aset-aset yang bisa kita sita, harta negara, terus dikompensasi untuk kepentingan narkoba alangkah baiknya," ujar Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/3).

Dikatakan, pihaknya ingin memiliki alat-alat penghancur barang bukti. "Saat ini kita belum punya. Kita tanya ternyata harganya cukup mahal. Bisa juga dipakai untuk operasional lainnya, bisa beli kapal untuk pencegatan di perairan-perairan. Mungkin itu salah satunya," katanya.

Menyoal tidak takut ada penyelewangan, Iriawan menegaskan, semua keuangan harus jelas penggunaannya.




"Kan ada Perwabku (Pertanggungjawaban Keuangan)-nya, itu uang negara. Kalau korupsi, ya kita tindaklanjuti. Tapi enggak mungkin lah. Uangnya kan masuk ke negara, jadi untuk beli apa jelas, beli ini ada keluar berapa, ada Perwabku-nya. Kalau saya senangnya bisa beli ini (alat insinerator), bisa kita manfaatkannya. Jadi kita tidak usah pinjam BNN. Ini penting untuk dimusnahkan, barang diapikan di sini. Ini punya BNN. Alangkah baiknya kalau kita punya. Masa Polda Metro tidak punya sebesar ini," ungkapnya.

Ia menyampaikan, dana operasional pengungkapan kasus narkotika terkadang juga kurang.

"Kurang, tapi kadang-kadang mengajukan kepada kami dana-dana yang masih ada, dana persiapan. Tapi, tetap masih kurang. Karena narkoba itu never ending, tak ada akhirnya. Tadi sudah kita tanya ke bandar, apa motivasi Anda bisnis narkoba? Jawabnya keuntungan. Kalau sudah untung orang apa pun dilakukan," paparnya.

Ia mengungkapkan, segera memerintahkan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta agar mengkomunikasikan kepada pihak Kejaksaan Tinggi. "Tinggal mencontoh saja BNN. Pakai MoU. Jadi saya rasa tidak terlalu sulit," tuturnya. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.