Sampah (Ilustrasi)
JAKARTA, JO- Sejumlah kalangan mendesak Gubernur DKI Jakarta agar menyampaikan perkembangan proses pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) atau fasilitas pengolah sampah modern di dalam kota yang sedang berlangsung.

"Pak Gubernur atau Plt seyogyanya menjelaskan sudah sejauh mana proses pembangunan ITF berikut tantangan yang dihadapi" kata Juru Bicara Komite Pemantau Pembangunan ITF Jakarta, Ubaidillah di Jakarta, Selasa (8/11).

Ditambahkan Ubaidillah, Pergub 50/2016 yang menjadi regulasi percepatan pembangunan ITF sudah lebih dari satu semester (6 bulan) sejak diundangkan tertanggal 21 Maret 2016.

Ubaidillah yang juga pengamat lingkungan perkotaan itu mengatakan, dalam Pergub tersebut ada ketentuan waktu target penyelesaian pembangunan dalam dua tahun dan ada kewajiban pelaksana memberikan laporan pekerjaan kepada Gubernur per semester.

Sebagai Juru bicara Komite Pemantau Pembangunan ITF Jakarta, Ubaidillah menegaskan, desakan kepada Gubernur merupakan bentuk komitmen dan atensinya dalam mendorong kemajuan manajemen sampah Jakarta yang lebih baik.

"Kita berkomitmen mengawal tata kelola persampahan di Jakarta agar lebih baik" tutup Ubaidillah.




Pemprov DKI Jakarta akan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) intermediate treatment facility (ITF) atau fasilitas pengolah sampah modern di dalam kota.

Sebagai upaya percepatan pembangunan ITF dan fasilitasnya, Gubernur DKI Jakarta telah menunjuk dan menugaskan PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pelaksana, melalui Pergub.50/2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelola Sampah Dalam Kota/ ITF.

ITF yang akan dibangun Pemprov DKI Jakarta adalah fasilitas pengolahan sampah modern ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi yang dapat menghasilkan energi listrik atau pembangkit listrik berbasis sampah (PLTSa), dan akan dibangun di beberapa lokasi di antaranya di kawasan Sunter, Marunda/ Cilincing dan Duri Kosambi.

Pembangunan ITF akan diawali dan dimulai di kawasan Sunter sebagai proyek percontohan, dengan kapasitas sampah 1.000 ton perharinya. Apabila pembangunan ITF Sunter berhasil, akan disusul kemudian pembangunan ITF di lokasi lain yang telah ditetapkan. (jo-3)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.