Irjen Pol Boy Rafli Amar
JAKARTA, JO - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin rapat rencana pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 yang digelar serentak di Indonesia dengan salah satu agenda meningkatkan keamanan siber. Polisi akan menggelar patroli siber demi menindak penyalahgunaan media sosial selama pilkada. Polri juga meminta masyarakat tidak terbujuk ajakan demonstrasi yang anarkistis.

"Rapat malam ini membahas berkaitan permasalahan peningkatan kesiapan pengamanan pilkada," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu (29/19) malam.

Boy menyatakan rapat tertutup itu juga membahas masalah satuan kekuatan pada tingkat Mabes Polri dan menginventarisasi kekuatan untuk diperbantukan ke daerah.

Dalam rapat itu polisi juga membahas langkah proaktif dan antisipasif terhadap penyalahgunaan media sosial yang meresahkan masyarakat selama pilkada serentak.

"Kata Pak Kapolri, kita harus meningkatkan langkah proaktif dan antisipasif," ujar Boy.

Menurut dia, polisi akan meningkatkan pengamanan dunia maya melalui patroli siber dan memaksimalkan upaya klarifikasi hingga penyidikan terhadap tindakan penyalahgunaan media sosial yang telah melampaui batas.

Penyalahgunaan media sosial melampaui batas antara lain berupa ujaran kebencian yang melanggar hukum Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dan KUHP.

Boy mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh ajakan, hasutan dan seruan unjukrasa bersifat anarkis.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengingatkan seluruh elemen masyarakat yang akan menggelar aksi penistaan agama Jumat pekan depan (4/11) tidak ditunggangi pihak tertentu.

"Kita upayakan komunikasi secara persuasif dengan komponen masyarakat agar benar niatan masyarakat untuk berunjuk rasa tidak dimanfaatkan pihak yang ingin tercipta kondisi anarkistis," papar Boy.

Boy menuturkan polisi juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh agama dan elemen masyarakat agar unjuk rasa berjalan tanpa gangguan.

Mengenai rencana aksi organisasi keagamaan pada 4 November 2016, Boy menyatakan tugas pengamanan dipercayakan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi M. Iriawan.

"Tentu itu sepenuhnya menjadi tugas Kapolda Metro Jaya bersama satuan kewilayahan dalam hal ini Polres," ucap Boy.




Boy juga membenarkan surat edaran bantuan penempatan anggota Brimob pada jajaran seluruh Polda yang ditandatangani Wakil Komandan Korps Brimob Polri Brigjen Polisi Anang Revandoko.

Boy menjelaskan Anang memerintahkan seluruh anggota Brimob siap siaga karena akan diperbantukan di Polda yang membutuhkan personel tambahan. Brimob yang diperbantukan ke daerah mencapai 5.000 personel, termasuk dari Mabes Polri.

Surat edaran juga terkait Siaga I bagi seluruh anggota Brimob agar menunda permohonan cuti karena kebutuhan kekuatan cukup banyak namun jumlah terbatas. Jika tidak ada kepentingan mendesak, seluruh anggota Brimob tidak diperbolehkan meninggalkan satuan tanpa izin atasan.

Wakil Komandan Korps Brimob Polri Brigjen Polisi Anang Revandoko menerbitkan Nota Dinas Nomor: B/ND-35/X/2016/Korbrimob tertanggal 28 Oktober 2016 yang menyampaikan kepada para Asisten/Komandan/Kepala dalam rangka mengantisipasi gangguan Kamtibmas di seluruh wilayah NKRI dan perkembangan situasi di lapangan maka dinyatakan Siaga I.

Siaga I terhitung mulai Jumat (28/10) hingga ada pencabutan status terhadap kesiagaan personel Brimob Polri. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.