Panen benih padi hibrida Sembada di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (27/10).
JAKARTA, JO- Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Panen Raya Benih Padi Hibrida Sembada seluas 200 hektar yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI Dr Ir Andi Amran Sulaiman, MSi, bertempat di Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (27/10).

Turut serta dalam panen tersebut, yaitu Aster Kasad Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, SIP, Wantimpres RI Sidarto Danusubroto, Ketua DPRD Ngawi Jatmiko Riyanto, SH, MSi, Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono, Waaster Panglima TNI Brigjen TNI Mar Gatot Triswanto, Danrem 081/Dhirotsaha Jaya Kolonel Inf Piek Budiyakto, dan Dandim 0805/Ngawi Letkol Inf M Triyandono, S.IP.

Menurut Mentan RI Dr Ir Andi Amran Sulaiman, MSi pemerintah mendorong petani memprioritaskan penanaman benih unggul karena dengan biaya dan kerja yang sama hasilnya beda, hingga naik sampai 30 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Biogene Plantation Marsda TNI (Purn) Bambang Priyono selaku produsen benih Sembada mengatakan bahwa, benih padi Sembada diklaim lebih unggul daripada benih hibrida lain. “Bulir malai lebih banyak, lebih tahan hama, dan produktivitasnya lebih tinggi yaitu 3,8 sampai dengan 4,4 ton benih kering per hektar,” tuturnya.

“Ide awal pengembangan benih tersebut untuk menciptakan beras berkualitas untuk ransum (bekal makan) TNI. Dari sembilan varietas yang dilepas, empat varietas disukai masyarakat, bahkan telah di ekspor ke Brunei Darussalam,” kata Direktur PT Biogene Plantation.




Lebih lanjut Direktur PT Biogene Plantation Marsda TNI (Purn) Bambang Priyono mengatakan bahwa, benih hibrida ini telah diujicoba dibeberapa daerah seperti Tuban, Trenggalek, Tulungagung, Jember, dan Malang. Namun kondisi lahan dan kultur petani Ngawi yang adaptif terhadap teknologi baru memungkinkan hasil lebih baik.

“Tantangan kondisi alam seperti kekeringan dapat diatasi oleh petani seperti dengan memompa air untuk pengairan. Untuk itu, tahun depan direncanakan penanaman di lahan 600 hektar di Ngawi,” tandasnya.

Sementara itu, Petani pun berharap kerjasama dengan produsen benih hibrida berlanjut. “Hasil benih petani dibeli Rp 17 ribu perkilogram oleh pihak Biogene. Kerjasama ini benar-benar meningkatkan pendapatan dan taraf hidup warga,” kata petani Desa Ngompro Suyanto. (jo-17)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.