Mabes Polri Bentuk Tim Investigasi Terkait ‘Testimoni’ Fredy Budiman

Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Haris Azhar.
JAKARTA, JO - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafly Amar mengadakan pertemuan dengan Koordinator Kontras Haris Azhar mengenai testimoni Freddy Budiman.

Pertemuan digelar pascalaporan Haris yang sebelumnya menulis pengakuan Freddy Budiman tentang adanya suap kepada petinggi Polri, BNN dan TNI.

"Cerita Pak Haris tetap dijadikan masukan untuk memberantas narkoba. Mabes Polri melalui Irwasum sudah membentuk tim investigasi yang berjumlah 18 orang. Apa pun hasilnya akan disampaikan kepada publik," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu (10/8).

Tim yang terdiri dari 18 orang itu juga melibatkan unsur eksternal seperti Hendardi, Poengky Indarti, dan Efendy Ghazali selain unsur-unsur Polri. Hasil investigasi, jika menemukan fakta tentu harus disampaikan dan jangan ditutupi.

"Ini yang akan dibuktikan oleh tim, meski ini bukan tim projustisia. Karena tuduhan Freddy (yang disampaikan Haris) dia mengaku menyetor uang ke Rp 450 miliar ke oknum BNN dan Rp 90 miliar ke oknum pejabat Mabes Polri, " paparnya.

Freddy juga menyinggung adanya petinggi TNI yang juga bermain narkoba. Bahkan Freddy mengaku pernah membawa narkoba dari Medan ke Jakarta, bersama seorang perwira tinggi TNI berpangkat mayor jenderal.

Selanjutnya, Haris menyampaikan kalau Mabes Polri membuat tim, BNN membuat tim, menurut saya ini bagus. Tapi saya usulkan presiden harus turun tangan. Tim di masing-masing institusi bisa bekerjasama, nanti sinergi bersama tim presiden yang akan memayungi.

Lebih jauh lagi, masih kata Haris, info adanya oknum yang menikmati aktivitas Freddy ini seharusnya dijadikan momentum untuk mengecek dari hulu ke hilir, apakah benar ada oknum atau personel yang melakukan abuse of power menyalahi sumpah institusi dan mandat.

"Apa ada yang menyalahi kewenangan dan mandat serta sumpah jabatan. Itu penting. Masing-masing institusi bisa lihat, cek, antisipatif, dan membuka diri serta sampaikan ke masyarakat," ujar Haris.

Itu lebih penting dibanding ketiganya sibuk dan buang waktu membuat laporan memperkarakan dirinya ke Bareskrim. Haris juga mengucapkan terimakasih pada masyarakat yang memberikan support pada dirinya.

Menurut Haris, kasus narkoba di Indonesia harus ditangani secara kompak dan dituntaskan sampai keakarnya dan jangan jadi bom waktu. (amin)


Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.