Pintu Air (Ilustrasi)
JAKARTA, JO- Petugas penjaga pintu air yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) ternyata tidak siaga di tempat saat tinggi muka air di aliran Sungai Cipinang naik.

Menurut pengakuan Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur Ahmad Yazied Bustomi, dirinya baru bisa menemukan petugas setelah satu jam mencarinya.

Keterlambatan itu berakibat terendamnya permukiman warga di Jakarta Timur, menurut laporan yang disampaikan saat rapat pelanggulangan banjir di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4) siang.

Dari pengalaman ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengatakan akan menyurati BBWSCC untuk mengambil alih penjagaan pintu air yang dikelola badan itu.

"Segera kirim surat ke BBWSCC, petugas pintu air kami akan ambil alih. Agar kami bisa atur sendiri buka tutup pintu air," kata Ahok.

Ahok sendiri meminta kepada petugas pintu air untuk lebih siaga saat hujan turun, sehingga tidak terlambat melakukan buka tutup pintu air yang bisa berdampak merendam pemukiman warga.

"Aliran air itu harusnya dibagi secara merata jangan tertumpu pada satu titik saja. Jadi airnya bisa mengalir dengan cepat," begitu Ahok. (jo-3)



Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.