Penandatanganan perjanjian kerja sama mencetak kader
pemuda anti-narkoba antara BNN dan Kemenpora di
Jakarta, Kamis (7/4)
JAKARTA, JO - Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan perjanjian kerja sama untuk mencetak kader pemuda antinarkotika. Upaya penguatan sinergi dua pihak ini merupakan wujud konkret dalam penanggulangan masalah narkoba, khususnya pada sektor generasi muda.

Penandatanganan perjanjian kerjasama antara BNN yang diwakili Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Bachtiar Tambunan dan Kemenpora diwakili Sesmenpora Alfitra Salamm dilakukan di Gedung Kemenpora Senayan, Jakarta, Kamis (7/4).

Program pemuda antinarkoba menargetkan akan mencetak sebanyak 39.000 kader antinarkoba yang berasal dari 1500 desa seluruh Indonesia. Sebagai tahap awal, program akan di ujicoba di tiga wilayah provinsi berpenduduk padat yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masing-masing provinsi mencetak kader inti pemuda sebanyak 500 pemuda dan selanjutnya kader ini akan mencetak masing-masing 25 pemuda di 500 desa.

Kerjasama yang dijalin antara Kemenpora dan BNN, dikatakan Alfitra Salamm untuk mensukseskan program pemuda antinarkoba, yang merupakan salah satu dari 13 program unggulan Kemenpora di bidang kepemudaan. Apalagi narkoba saat ini tidak hanya menghinggapi kota-kota besar saja, tapi sudah masuk ke dalam tingkat paling rendah yakni desa di daerah-daerah.

"Program ini merupakan program yang secara terus menerus akan dilakukan oleh kita, mengingat penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda sudah mencapai tingkat penyebaran yang masif, tak terkecuali di desa-desa," kata Alfira Salamm.

Menurut Salamm, target utama dalam program ini untuk pengembangan Penurunan Minat Pemuda Terhadap Penyalahgunaan Narkoba sebagai bagian integral dari gaya hidup sehat tanpa narkoba untuk mencapai target Zero Growth Pemuda Anti Narkoba 2025.

"Tiga provinsi ini adalah percontohan. Kenapa DKI Jakarta tidak masuk dalam percontohan, karena program ini fokusnya untuk desa. Dan anggaran untuk tiga provinsi ini Rp 23 miliar," ujarnya.

Demi melaksanakan program dengan titel "Pemuda Antinarkoba di 1.500 Desa" tersebut, antara Kemenpora dan BNN serta instansi terkait berkomitmen tidak hanya menggelar kepelatihan, penugasan dan pendampingan saja, namun juga disertai dengan monitoring dan evaluasi dari program yang sudah dijalankan.

"Kita akan terus memantau dan mengontrol progam ini. Yang jelas program Pemuda Anti Narkoba ini merupakan satu dari 13 program unggulan Kemenpora di bidang kepemudaan," paparnya.

Sementara itu, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Bachtiar Tambunan mengatakan penandatanganan kerjasama dengan Kemenpora ini merupakan langkah maju. Karena selama ini banyak pihak yang melakukan MoU namun tidak ada tindak lanjutnya.

"Kita peduli dengan program ini. Selama ini banyak MoU sleeping. Setelah MoU masuk media, tetapi tindak lanjutnya tidak ada. Kami berharap program ini bisa berlanjut," jelasnya. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.