Ilustrasi
JAKARTA,JO- Masyarakat dihimbau waspada dalam transaksi penarikan uang dari mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Kantor Kas (Kankas) Bank BTN di Jalan Panjang Kedoya Utara, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Pasalnya, belum lama ini nasabah menemukan uang palsu pecahan Rp50.000 dari mesin ATM bank ini.

Kejadian ini dialami oleh Budi, salah seorang korban sebagai nasabah Bank BTN cabang Kebon Jeruk dan mengaku sangat kecewa ketika menemukan upal dari ATM Kankas Bank BTN Kedoya Utara ini.

Kejadiannya berlangsung pada 9 Februari 2016 sekitar pukul 21.00 WIB.

"Pada saat itu, saya menarik uang dari ATM kankas Bank BTN Kedoya pecahan Rp 50.000 sebanyak dua kali. Pertama saya tarik Rp 1,5 juta kemudian Rp 1 juta," ucapnya di Jakarta, Selasa (23/2).

Kronologisnya sesaat setelah berhasil tarik tunai di ATM kemudian dia menuju kantor cabang BCA Daan Mogot yang jaraknya sekitar 2 km dari ATM bank BTN Kedoya menggunakan kendaraan roda empat. "Malam itu juga saya langsung setor lewat mesin Cash Deposit Machine (CDM) untuk pembayaran asuransi," sambung Budi.

Nah saat menyetorkan uang tersebut lah diketahui ada 1 lembar uang Rp 50.000 yang palsu. "Saya tahu itu uang palsu setelah uang ditolak dari mesin CDM yang dilengkapi alat sensor pendeteksi. Merasa penasaran saya tanyakan kepada kepala security Bank BCA Daan Mogot saat sedang bertugas dan mereka mengatakan lembar uang tersebut diduga upal."

Merasa dirugikan, Budi kemudian menghubungi kontak center di nomor 021500286, kankas Bank BTN Kedoya pukul 21:31 WIB namun tidak ada yang menjawab. Setelah itu Budi juga menghubungi kantor cabang Bank BTN Kebun Jeruk di nomor 02153666345 pada pukul 21.34 .

"Saat itu, salah seorang petugas security yang bertugas malam itu mengarahkan supaya pelaporan dilanjutkan besok paginya langsung ke kankas Kedoya," kisah Budi lagi.

Besok harinya dia pun melaporkan masalah temuan itu ke kankas Bank BTN Kedoya, setelah itu kemudian dia meminta print out buku tabungan. Nah, disini terjadi lagi keganjilan.

"Menurut saya ini aneh bin ajaib. Ketika diprint-out transaksi penarikan tanggal 9 Februari 2016 di ATM tidak terdeteksi bahkan bisa berubah jadi transaksi penarikan tanggal 10 Februari 2016 pukul 3:59 WIB. Waktu transaksi penarikan uang Rp 1,5 juta dan Rp 1 juta itu di tanggal 10 Februari 2016 sama."

Dia pun mempertanyakan mengapa alat mesin ATM tidak dapat menyimpan data-data melakukan transaksi yang jelas dan akurat. Atau ada pihak-pihak yang dengan sengaja melakukan perubahan data untuk mengelabui nasabah?

"Terus tersang saya menduga setelah pelaporan kasus ini, oleh pihak bank BTN merubah data data waktu untuk mengelabui nasabah," kata Budi.

Dengan kasus ini, Budi menilai manajemen Bank BTN belum propesional dan belum menggunakan alat yang dilengkapi dengan scanner yang berfungsi untuk mendeteksi uang tersebut asli atau palsu.

"Saya benar-benar kecewa dan ingin masalah ini dituntaskan oleh pihak BTN," Ujar Budi. (jo-6)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.