Penyelundup Asal Pakistan Edarkan Narkoba di Meubel

Budi Waseso
JAKARTA, JO- Para penyelundup narkoba asal Pakistan berhasil diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN), dan barak bukti narkoba jenis sabu yang berhasil diamankan akhirnya dimusnahkan, hari ini.

Barang bukti yang dimusnahkan yakni sabu milik warga Pakistan bernama Riaz, Faiq, Amran Malik dan Toriq.

Menurut Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso, di Jakarta, hari ini, para pemilik barang haram ini punya akal bulus dalam menyembunyikan barang dagangannya.

Narkotika disimpan di dalam 294 genset. Sindikat ini dipimpin R, warga negara Pakistan yang menggandeng D, warga negara Indonesia yang berdomisili di Jepara.

D pun sempat membawa barang tersebut dari Semarang dan disimpan di Jepara, tepatnya di sebuah gudang PT Jeparaya milik D. Tak sempat diedarkan, barang haram tersebut akhirnya disita BNN yang bekerja sama International Law Enforcement Agency.

Budi Waseso menambahkan, jika tidak disita, barang haram ini akan diedarkan ke seluruh Indonesia dengan disembunyikan di perangkat meubel.

Adapun penyandang dana barang haram ini adalah KM, warga negara Pakistan dan BOM, warga negara Nigeria yang sudah tertangkap di Jakarta.

Setelah memiliki ketetapan hukum dari Pengadilan, BNN melakukan pemusnahan yang dilakukan di tempat hiburan malam di sekitar Kota Tua, Jakarta Barat.

"Sebagian besar bahan baku sabu yang dimusnahkan tidak mudah ditemukan di dalam negeri. Hampir semua bahan pembuatan sabu itu merupakan impor," jelasnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang hadir dalam pemusanaha mengapresiasi pemilihan tempat pemusnahan di sekitar sejumlah tempat hiburan malam.

Sebab, Djarot menyesalkan masih ada pengusaha tempat hiburan malam yang membiarkan adanya pesta dan transaksi narkoba di tempat usahanya.

Kepada semua pengusaha hiburan malam, Djarot kembali meminta agar pengusaha mematuhi imbauan keras itu. Djarot mengancam penutupan tempat usaha, jika masih ada pengusaha yang membandel.

"Saya meminta, menginstruksikan dan memaksa agar tempat hiburan tidak dijadikan tempat transaksi dan pesta narkoba. Apabila masih ada tempat hiburan tersebut (yang bandel), Pemerintah Daerah DKI tidak akan ragu-ragu mencabut izin dan menutup tempat hiburan tanpa terkecuali," ancam Djarot. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.