Gafatar Campur-adukkan Tiga Agama dan Mau Bikin Negara Baru

Lukman Hakim Syaifuddin
JAKARTA, JO- Hasil penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gafatar mencampur-adukkan tiga agama. Organisasi ini pun dinilai sesat.

"Mereka meramu tiga agama, ada bukunya," kata Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Utang Ranuwijaya.

Hal itu disampaikan Utang dalam jumpa pers di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (2/2).

Dijelaskan Utang Ranuwijaya membeberkan, ada dua point yang mendukung kriteria Gafatar sesat. Yang paling menonjol adalah pengakuan Musadeq sebagai mesiah, Al Mesiah Al Maun, itu yang paling menonjol artinya ada nabi setelah Nabi Muhammad.

Selain itu MUI juga melihat ada kaitan antara Al Qiyadah Al Islamiyah dengan Gafatar. Milah Abraham yang disampaikan Ketum Gafatar Mahful Manurung juga sudah dinyatakan sesat.

Tim Pengkajian dan Penelitian MUI sendiri, kata Utang, edang mencari celah untuk bertemu Mahful, untuk meminta klarifikasi atau tabayun, dan ternyata dengan ada konfrensi pers itu mendapatkan data bahwa dia penganut Milah Abraham.

Dia pun menegaskan Al Qiyadah itu sudah dinyatakan terlarang MUI dan dibubarkan pemerintah.

Secara terpisah, Wapres Jusuf Kalla menegaskan, kehendak Gafatar ingin mendirikan negara di luar NKRI merupakan pelanggaran. Meski JK sendiri menyebut harus diklasifikasikan apakah hanya dalam kerangka berfikir atau dengan cara memberontak dan angkat senjata.

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, hal yang dilakukan para pengikut Gafatar selama ini tak hanya dianggap sebagai penodaan agama saja, namun sudah terindikasi sebagai makar.

Menurutnya ideologi Gafatar tersebut tak hanya merujuk pada persoalan agama saja, namun lebih kepada ancaman terhadap keramaian hidup
berbangsa dan bernegara. (jo-2)

Hotel Murah Klik Disini Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.